nusabali

Otak Teror Ada di Suriah

  • www.nusabali.com-otak-teror-ada-di-suriah

Bahrun Naim diperkirakan pergi ke Suriah melalui Turki bersama istrinya, Siti Lestari, awal tahun 2015.

Anggota jaringan teror Bahrun Naim adalah 5 pelaku yang tewas dalam aksi peledakan bom dan penembakan di Kafe Starbucks seputar Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis siang. Dua di antara mereka tewas meledakkan diri dengan bom bunuh dirinya. Tiga lagi tewas ditembak petugas.

Dari 5 pelaku yang tewas dalam serangan bom dan penembakan di Gedung Sarinah siang itu, termasuk di antaranya Afif, Sugito, dan Ahmad Muhazan Bin Saroni. Afif adalah pria berkaos hitam yang tebar teror dengan menembaki warga menggunakan senjata api saat serangan di seputar Gedung Sarinah siang itu. Dia kemudian ikut tewas ditemak dan terkena ledakan bom yang dibuat sendiri.

Terungkap, Afif ini dilatih di kamp meliter di Aceh bersama 40 orang lainnya. Mereka mengikuti pelatihan menggunakan senjata AK 47, M16, stategi tempur, menembak, membaca kompas cara bertahan, cara mengevakuasi kawan, bela diri, dan kemampuan fisik.

Berdasarkan data yang dihimpun dari website Mahkamah Agung (MA), Jumat (15/1), Afif yang bernama asli Sunakim dididik militer di Pegunungan Desa Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar. Pelatihan militer ini mulai berdenyut sejak 2010. Afif cs datang dari Aceh, Solo, Jawa Barat, Sulawesi, Medan, Lampung, dan Jakarta. Mereka dibagi 3 regu. Guna menyaru, tempat latihan itu dilaksanakan di pegunungan yang harus ditempuh dengan jalan kaki selama 7 jam. Pendidikan ini berlangsung dua bulan.

Pada Maret 2010, polisi menyisir lokasi tersebut dan terjadi kontak senjata. Dalam baku tembak di kawasan Lamkebau, Kecamatan Seulimun kala itu, 3 anggota Brimob gugur, 1 warga sipil tewas, dan 11 anggota Brimob terluka. Komplotan Afif cs akhirnya berhasil dibekuk dan dibawa ke Jakarta untuk diadili. Afif cs kemudian divonis 7 tahun penjara pada 20 Desember 2010. 

Afif sendiri jauh sebelumnya pernah tinggal di Dusun Duren, Kampung Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Menurut Kepala Desa Duren, Abdul Halim, nama asli Afif adalah Sunakin. Dia tinggal di sebuah rumah di RT 16 RW 5 tahun 2008. Saat itu, dia bekerja di pabrik ban. Namun, Afif menghilang setelah terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton (Mega Kuningan, Jakarta tahun 2009.

Sementara, Sugito adalah warga Griya Panorama Indah Blok E2, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasati, Karawang, Jawa Barat. Sugito memiliki 6 rumah di perumahan tersebut, tapi hanya satu yang ditempati. Menurut salahs eorang warga setempat, Nasarudin, 50, Sugito tinggal di sana bersama istri dan tiga anaknya. Kepada warga setempat, Sugito mengaku bekerja sebagai kurir di Jakarta.

"Pak Sugito itu sudah dari tahun 1998 tinggal di sini. Dia juga punya enam rumah di sekitar sini. Tapi yang ditinggali rumah sebelah saya," kilah Nasarudin yang tetangga dekat Sugito. Menurut dia, Sugito hanya pulang ke rumah seminggu sekali. Namun, sejak setahun terakhir, Sugito hampir setiap hari pulang. 7 k22

Komentar