nusabali

Aliran Dana Saracen Diungkap di Pengadilan

  • www.nusabali.com-aliran-dana-saracen-diungkap-di-pengadilan

Informasi yang didapat tidak serta merta dari PPATK

JAKARTA, NusaBali
Karena itu, ia enggan membukanya ke wartawan. "Nanti saat persidangan akan dibuka dan dijelaskan," ujar Purnomo di acara “Dagang ala Lapak Saracen” pada Rabu, 20 September 2017 seperti dilansir tempo.
 
Perihal dari mana saja uang berasal, polisi mengatakan masih dalam tahapan hasil pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Ada beberapa rekening, tidak semuanya menjadi satu," ucap Purnomo.
 
Laporan tersebut akan dianalisis. Kemudian dipilah mana yang mungkin dikembangkan. "Jadi tidak langsung hasil pemeriksaan kami ekspose," katanya.
 
Selain melakukan pendalaman, Purnomo akan mengaitkan dengan informasi lain. Sehingga informasi yang ada memiliki nilai hukum. "Tidak serta-merta kami rilis hasil dari PPATK," ujarnya.
 
Tidak hanya persoalan aliran dana. Kemarin, PPATK menemukan beberapa nama tokoh publik yang diduga terlibat Saracen. Purnomo mengatakan tidak menutup kemungkinan tokoh-tokoh tersebut dipanggil.
 
Namun, polisi sebelumnya akan mengkroscek lagi data PPATK. "Jadi setelah kami konfirmasi lagi (hasil pemeriksaan PPATK) ke PPATK, baru kami akan mengklarifikasi ke orang-orang tersebut," jelas Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar,  dilansir detik, Kamis (21/9).

Irwan menjelaskan ada beberapa poin dalam hasil pemeriksaan yang perlu dicek lagi keakuratannya oleh polisi ke pihak PPATK. Namun, Irwan enggan menjelaskan isi poin yang perlu konfirmasi kembali.

"Ada beberapa item dari hasil koordinasi dengan PPATK, yang harus kami konfirmasi terlebih dahulu. Istilahnya mematangkan lagi. Saya tidak bisa jelaskan (poin yang dimaksud) karena masuk dalam materi penyidikan," ujar Anwar.

Polisi telah menangkap empat tersangka pengelola Saracen. Kelompok ini merupakan sindikat penyedia konten kebencian di media sosial. Saracen aktif menerima pesanan dari sejumlah pihak untuk menyebar kebencian via media sosial. Tarif yang dipatok untuk setiap pesanan hingga puluhan juta rupiah.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya mengatakan ada nama sejumlah orang dalam laporan hasil analisa (LHA) rekening Saracen. Setyo mengatakan penyidik akan segera meminta keterangan orang-orang tersebut.

"LHA dari PPATK sudah diterima. Ada menyebutkan nama-nama orang. Direktorat Siber akan segera menindaklanjuti, artinya orang-orang tersebut akan dimintai keterangan," kata Setyo di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).

Setyo enggan menyebut nama-nama orang, yang dalam laporan PPATK, terlibat aliran dana Saracen. Namun Setyo mengisyaratkan orang-orang tersebut dikenal masyarakat. "Disebut dalam LHA itu terkait dengan Saracen, maka harus diklarifikasi," sambung Setyo. *

Komentar