nusabali

Balac Gelar Festival Layang-layang Ke-5

  • www.nusabali.com-balac-gelar-festival-layang-layang-ke-5

Belega Layang-Layang Club (Balac) menunjukkan konsistensinya menggelar festival layang-layang.

GIANYAR, NusaBali
Pada festival ke-5 tahun 2017, ratusan peserta dari berbagai komunitas pelayang di Bali memamerkan kebolehan nunjuk layangan di Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar (2/9).

Ketua Panitia Balac I Komang Elen Juniadi mengatakan, Balac adalah wadah para penghobi layangan. Melalui festival ini, diharapkan kelestarian budaya tradisional Bali dapat terjaga. "Disini kami ingin belajar arti budaya, dipadukan sportivitas dalam persaingan," ucapnya.

Kata dia, festival tahun ini bertema ‘Karma Tanpa Pale Aku Palania’ atau berbuat ketulusan tanpa berharap imbalan. Karena ketulusan tanpa berharap hasil merupakan ketulusan abadi. Seluruh hasil lomba akan dihaturkan untuk renovasi Pura Prajapati di Desa Belega.

Kategori lomba, lanjut Elen, mencakup tiga kelompok yakni remaja dengan jenis layangan Bebean dan Pecukan lebar maksimal 320 cm, diikuti 248 layangan. Kategori anak-anak kreasi bebas untuk SD dan SMP dengan 12 peserta, dan kategori dewasa jenis layangan bebean, pecukan, janggan, dan kreasi, ukuran lebar maksimal 4.500 cm, diikuti 528 peserta.

"Kriteria yang menjadi catatan juri nanti meliputi kerapian, elog, guangan, keharmonisan,’’ jelasnya. Diskualifikasi berlaku karena ukuran layangan melebihi kapasitas. Penilaian tak hanya saat layangan naik dan turun, namun juga dinilai oleh juri pengintai di jalan raya. Penilaian ini untuk memastikan agar peserta menjaga ketertiban lalu lintas.

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengaku salut atas semangat komunitas Balac dalam menggelar festival layang-layang. Jelas dia, nilai festival budaya ini sangat penting dalam menjaga citra pariwisata budaya Bali. Dia menjanjikan bantuan penuh agar lomba berlangsung lebih meriah di tahun berikutnya. "Tahun depan, saya akan gelontorkan Rp 100 juta untuk lomba ini," ucapnya diiringi tepuk tangah meriah dari peserta.

Mahayastra berharap, lomba berikutnya dapat dikemas lebih heboh, dengan melibatkan unsur pariwisata terkait. Bila perlu, Dinas Pariwisata Gianyar melakukan promosi ke hotel-hotel dan akomodasi pariwisata lainnya. Agar wisatawan dapat hadir menyaksikan langsung, dan mengenal budaya tradisional Bali, khususnya Gianyar. "Saya tugaskan Diparda untuk mengkaji konsep tersebut. Saya optimis pasti beliau mampu, jika serius kerja," selorohnya.*nov

Komentar