nusabali

Jumlah Hewan Kurban di Badung Menurun

  • www.nusabali.com-jumlah-hewan-kurban-di-badung-menurun

Jumlah hewan kurban pada Idul Adha 2017 sebanyak 1.210 ekor, terdiri dari sapi 412 ekor dan kambing 798 ekor. Pada 2016 sebanyak 1.277 ekor, terdiri dari sapi 533 ekor, kambing 744 ekor.

MANGUPURA, NusaBali

Prediksi pemerintah terjadi peningkatan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini ternyata meleset. Sesuai data, pemotongan hewan kurban menurun bila dibandingkan dengan Idul Adha 2016.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mencatat, tahun ini jumlah hewan kurban sebanyak 1.210 ekor, terdiri dari sapi 412 ekor dan kambing 798 ekor. Sementara pada tahun 2016 ada sebanyak 1.277 ekor hewan kurban dipotong, terdiri dari sapi 533 ekor, kambing 744 ekor.

Berdasarkan rekapan terbaru, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama mengakui terjadi penurunan jumlah pemotongan hewan kurban di  Gumir Keris pada Idul Adha 2017. “Iya sesuai data memang mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada pemotongan sapi di RPH Mambal. Tahun lalu sebuah yayasan yatim piatu memotong 365 ekor, sedangkan tahun ini hanya 210 ekor,” ungkapnya, Minggu (3/9).

Meski terjadi penurunan, namun pemotongan kambing meningkat cukup drastis. Bila pada tahun 2016 total ada 744 kambing yang dipotong, sekarang naik menjadi 798 ekor. “Sekarang kambing yang meningkat 54 ekor. Dari sebelumnya 744 naik menjadi 798 ekor,” urai Asrama. Namun untuk pemotongan sapi justru menurun, dari 533 ekor pada tahun 2016 menjadi 412 ekor tahun ini.

Adapun rincian per kecamatan untuk pemotongan hewan kurban tahun ini sebagai berikut, Kecamatan Kuta Selatan ada 93 ekor sapi dan 297 ekor kambing, Kuta ada 43 ekor sapi dan 151 kanbing, Kuta Utara ada 48 ekor sapi dan 278 ekor kambing, Mengwi ada 8 ekor sapi dan 29 ekor kambing, Abiansemal ada 219 ekor sapi dan 21 ekor kambing, dan di Kecamatan Petang ada 1 ekor sapi dan 22 ekor kambing. Pemotongan hewan kurban dilaksanakan di 50 titik.

Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan seluruh hewan kurban dalam kondisi sehat. “Dari hasil pemeriksaan semua hewan kurban, secara umum dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,” kata Asrama.

Untuk diketahui, tahun ini demi memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi, sebanyak 140 tim gabungan telah diterjunkan ke tempat pemotongan hewan. Tim meliputi dokter hewan dan bantuan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Unud. Tim ini pun sudah bergerak sejak, Kamis (31/8) untuk melakukan pemeriksaan dan pendataan jumlah hewan kurban di Gumi Keris.

Adapun pemeriksaan terhadap hewan kurban, meliputi pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum dipotong) dan postmortem (setelah dipotong). Pemeriksaan antemortem untuk melihat ciri-ciri fisik apakah hewan tersebut dalam kondisi sakit atu tidak. Sementara pada pemeriksaan postmortem ialah pemeriksaan setelah hewan kurban dipotong. Dalam pemeriksaan postmortem, petugas memeriksa organ dalam hewan kurban antara lain hati, limpa, paru, jantung, dan ginjal. *asa

Komentar