nusabali

Kurang Kelas, Laboratorium Jadi Ruang Belajar

  • www.nusabali.com-kurang-kelas-laboratorium-jadi-ruang-belajar

Ruang laboratorium IPA dan ruang Perpustakaan SMP Negeri 5 Manikliu, Kecamatan Kintamani, Bangli, dimanfaatkan sebagai ruang belajar. 

BANGLI, NusaBali
Hal tersebut dilakukan lantaran ruang kelas yang ada tidak mencukupi. Kondisi ini menjadi sorotan Komisi II DPRD Bangli saat melakukan sidak, Jumat (25/8).

Usai sidak, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli I Komang Carles, mengungkapkan bila kondisi di SMPN 5 Manikliu cukup memprihatinkan. Kurangnya ruang kelas baru (RKB) di SMPN 5 Manikliu, Kintamani,   mengharuskan para murid menempati ruang laboratorium IPA dan Perpustakaan selama proses pembelajaran. 

Selain itu selama tiga tahun, SMP ini tidak memiliki guru mata pelajaran matematika. Guru matematika satu-satunya di SMP ini pindah tugas mengajar. Pihak sekolah pun menggunakan tenaga pengabdi. “Selama ini pengampu guru matematika di sekolah itu menggunakan guru pengabdi, yang dibiayai dari dana BOS atas persetujuan dinas,” ungkapnya. 

Komang Carles menekankan, pemindahan guru harus jelas mekanismenya, memperhatikan pula kondisi sekolah yang akan ditinggalkan. “Mutasi guru matematika itu tentu membuat sekolah awal kekurangan guru. Harusnya ada mekanisme, yang memberikan keterangan jika guru yang bersangkutan telah diberikan izin oleh kepala sekolah untuk pindah, dilengkapi dengan sekolah mana yang menerima. Sehingga nyambung. Kalau ini kan sekolahnya masih membutuhkan, sedangkan gurunya sudah pindah,” jelasnya.

Terkait persoalan tersebut pihaknya akan segera melakukan rapat kerja bersama dengan pihak eksekutif dan dinas terkait, untuk membahas masalah kekurangan ruangan kelas. Pihaknya akan segera adakan rapat TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) agar bisa dianggarkan pengadaan ruang kelas dalam kegiatan 2018.

Pihaknya menyarankan dinas pendidikan untuk mengusulkan kepada BKD untuk mendata, kira-kira sekolah mana yang membutuhkan guru, agar bisa dibawa ke sekolah yang kekurangan. Sehingga tidak ada persoalan seperti ini, sekolah kekurang guru. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli  I Nyoman Suteja saat dikonfirmasi soal kekurangan guru, menyatakan, di Bangli memang masih banyak kekurangan tenaga pendidik. Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan ke Badan Kepegawaian Daerah. Sementara untuk sekolah yang masih kekurangan ruang belajar, akan dilakukan penambahan secara bertahap karena keterbatasan anggaran. “Kami sudah usulkan, tentu tidak semua bisa terpenuhi,” ungkapnya. *e

Komentar