nusabali

Mendadak, Anggota Dewan Dites Urine

  • www.nusabali.com-mendadak-anggota-dewan-dites-urine

Sidang paripurna DPRD Buleleng, Rabu (9/8) pagi di Gedung DPRD Buleleng, Jalan Veteran Singaraja, suguhkan pemandangan berbeda.

SINGARAJA, NusaBali

Mendadak usai sidang, sudah ada petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali nyanggong di luar ruang sidang paripurna. Petugas BNNP ini pun melalui pimpinan sidang langsung meminta seluruh anggota Dewan tetap berada di dalam ruangan, untuk dites narkoba melalui uji sampel urine. Sontak situasi tersebut membuat sejumlah anggota Dewan langsung kebelet ingin pipis.

Sidang paripurna kemarin agendakan jawaban Bupati atas pemandangan umum fraksi-fraksi atas Ranperda Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Ranperda Retribusi Pelayanan Tera Ulang. Sidang dipimpin Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna. Jawaban Bupati atas pemandangan fraksi-fraksi disampaikan oleh Wakil Bupati Buleleng  Nyoman Sutjidra.

Nah usai sidang paripurna, pimpinan sidang Gede Supriatna melalui pengeras suara langsung meminta kepada seluruh anggota Dewan tetap berada di dalam ruangan. Sedangkan Wakil Bupati bersama pimpinan OPD dan para undangan lainnya usai sidang langsung tinggalkan Gedung Dewan. Begitu usai disampaikan agar seluruh anggota Dewan tetap berada di dalam ruangan, sekitar 6 orang petugas BNNP langsung masuk ke dalam ruang persidangan.

Petugas BNNP minta kepada seluruh anggota Dewan menjalani tes penggunaan obat terlarang dengan menyerahkan sampel urine. Satu persatu anggota Dewan diberikan botol, tempat sampel urine. Disinilah sejumlah anggota Dewan mendadak kebelet pipis. “Tolong cepat botolnya, saya sudah kebelet pipis,” ujar Ketut Wirsana, politisi Hanura asal Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula ini.

Maklum dalam pengambilan botol sampel seluruh anggota harus antre, karena petugas harus mencatat nama dan nomor botol sampel yang dibagikan satu persatu. Karena bersemangat, anggota Dewan ingin secepatnya dapat botol dan langsung ke toilet buang air kecil. “Dari tadi sudah nahan (buang air kecil,red), biar cepat ke toilet,” ujar Kadek Turkini, politisi PDIP asal Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng.

Sayang dalam tes narkoba kemarin, tidak seluruh anggota dapat dites. Masalahnya, dari 45 orang jumlah anggota Dewan, yang mengikuti hanya 27 anggota. Sedangkan 18 anggota tidak ikut karena tidak mengikuti sidang paripurna dengan alasan izin urusan pribadi. “Terhadap anggota yang belum dites, nanti kita bicarakan lagi dengan BNNP, apakah mungkin dicarikan jadwal lagi, sehingga seluruh anggota bisa dites. Mereka memang izin,” kata Ketua DPRD Gede Supriatna usai menjalani tes narkoba.

Supriatna menegaskan, tes narkoba terhadap anggota Dewan atas permintaan dari BNNP. Ia sendiri menyambut baik, karena langkah tes narkoba terhadap anggota Dewan itu menjadi contoh yang baik masyarakat. “Sebagai pejabat negara harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat, nanti juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa narkoba itu sangat membahayakan,” tandas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.

Sementara Kasi Pasca Rehabilitasi BNNP Bali, Ni Nyoman Sukerni menyatakan hasil tes akan diserahkan dalam bentuk tertulis kepada lembaga DPRD Buleleng, dalam waktu 2-3 hari. Disinggung ada sejumlah anggota menggunakan obat kesehatan, Sukerni menyebut penggunaan obat untuk kesehatan itu akan dikroscek zak kandungan dari obat yang dipakai. “Nanti akan kelihatan, apakah obat untuk kesehatan itu mengandung zat berbahaya atau tidak, kita akan kroscek dulu, makanya hasilnya nanti bisa 2-3 hari,” ujar Sukreni. *k19

Komentar