nusabali

FSRD ISI Denpasar Lepas 186 Mahasiswa

  • www.nusabali.com-fsrd-isi-denpasar-lepas-186-mahasiswa

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melepas 186 calon wisudawan dalam acara Yudisium Tahun Akademik 2016/2017 di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar, Selasa (8/8). 

Lulusan Terbanyak Sepanjang Sejarah Fakultas Seni Rupa dan Desain

DENPASAR, NusaBali
Para calon wisudawan ini lulus tepat waktu kurang lebih dalam waktu empat tahun.Sebanyak 186 mahasiswa ini terdiri dari Program Sarjana (S1), antara lain, Program Studi (prodi) Seni Murni 16 orang, Studi Kriya 5 orang, Desain Interior 28 orang, Desain Komunikasi Visual (DKV) 67 orang, Fotografi 16 orang. Sedangkan Program Sarjana Terapan (D4) terdiri Desain Mode 41 orang, Film dan Televisi 13 orang.

“Ini merupakan lulusan terbanyak sepanjang sejarah Fakultas Seni Rupa dan Desain. Saya sangat bangga ISI Denpasar memberi peluang besar kepada mahasiswa untuk berkarya, dalam hal ini bisa tamat tepat waktu,” ungkap Dekan FSRD, Dra Ni Made Rinu MSi.

Lebih lanjut, Ni Made Rinu mengatakan, setiap tahunnya mahasiswa FSRD berlomba-lomba menunjukkan karya terbaiknya. Begitu juga kualitas bimbingan untuk para mahasiswa juga selalu ditingkatkan. IPK para mahasiswa pun tidak mengecewakan, bahkan kali ini ada yang mampu mencapai IPK 3,93. “Ini juga karena mata kuliah dan kurikulum yang selalu kita lengkapi,” imbuhnya.

Disinggung mengenai Prodi Studi Kriya yang jumlah mahasiswanya minim, kata Rinu, sebenarnya sudah dilakukan upaya-upaya maksimal melalui sosialisasi untuk meningkatkan minat anak muda dan masyarakat menyukai Seni Kriya. “Sebenarnya tidak hanya di Bali, seluruh Indonesia juga seperti itu. Cara kita ke depan, kita sosialisasi ke  media massa dan secara langsung. Dan yang terpenting lagi, dari kita sendiri selalu menunjukkan kualitas yang terbaik,” imbuhnya.

Menurut Rinu, malahan mahasiswa asing yang lebih menyenangi Seni Kriya, hingga mencapai 37 orang.  Namun minimnya mahasiswa memilih Kriya, menurutnya juga tidak terlepas dari banyaknya pilihan program yang ada. “Kita tidak putus untuk sosialisasi. Tahun ini sudah ada sembilan yang daftar, mudah-mudahan nanti bisa nambah. Karena dipikiran orang, dikiranya Seni Kriya itu seni yang kotor-kotoran. Tapi kita sudah ubah mindsetnya. Kita buat desain dan ide-idenya yang lebih banyak. Termasuk pembenahan kurikulum dan peningkatan SDM,” katanya. *in

Komentar