nusabali

Sopir Ngantuk, Rombongan Pengantar JCH Seruduk Tronton

  • www.nusabali.com-sopir-ngantuk-rombongan-pengantar-jch-seruduk-tronton

Sebuah mobil Honda BRV bernomor polisi DK 1385 CP yang berpenumpang 8 orang mengalami kecelakaan di jalur Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di Banjar Sembung Meranggi, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Sabtu (5/8) pagi.

TABANAN, NusaBali

Kecelakaan ini terjadi diduga karena pengemudi Honda BRV, Dady Rasyid, 22, mengantuk sehingga menyeruduk truk tronton P 9247 UV yang dikemudikan, I Gusti Rangga Saputra, 31, tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur. Saat kejadian, truk tronton sedang parkir di pinggir jalan usai ganti ban. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun tiga penumpang Honda BRV dilarikan ke BRSUD Tabanan karena mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 08.15 Wita. Bermula dari mobil Honda BRV melaju dari arah barat (Gilimanuk) menuju timur tujuan Denpasar Selatan untuk persiapan keberangkatan calon jamaah haji (JCH). Namun sesampainya di lokasi kejadian, diduga sopir Dady Rasyid yang tinggal di Jalan Besakih, Denpasar Selatan mengantuk, sehingga menyeruduk truk tronton yang sedang parkir di sisi kiri jalan dari arah utara.

Mobil BRV masuk sampai badan truk bagian belakang yang mengakibatkan mobil ringsek pada bagian depan. Sementara 8 penumpang satu keluarga yang ada di dalam mobil tersebut, tiga orang dilarikan ke BRSUD Tabanan karena mengalami sejumlah luka.

Adapun tiga penumpang yang dilarikan ke BRSUD Tabanan, yakni Syahrum, 54, mengalami luka lecet didahi kanan dan benjol pada bagian kepala. Sumarwi, 53, mengalami benjol dan luka lecet pada kepala bagian depan dan terakhir Sahaton, 54, luka pada bibir bagian atas.

Sedangkan 5 penumpang beserta sopir yang selamat di antaranya Suryo, 75, Madsuri 60, Kiptia, 55, Alisa, 4, dan Sopir Dady Rasid, 22. Satu rombongan keluarga ini seluruhnya berasal dari Dusun Gunung, Desa Karang Nangka, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana membenarkan peristiwa tersebut. Jika kecelakaan ini diperkirakan pengemudi mobil BRV dalam keadaan mengantuk sehingga menyeruduk truk yang sedang parkir usai mengganti ban. "Sebenarnya truk ini siap-siap mau jalan habis ganti ban, tetapi terkejut karena dihantam dari belakang," ujarnya, Sabtu (5/8).

Dalam peristiwa ini dikatakan Kompol Suana hanya mengalami kerugian material. Untuk mobil BRV mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta karena pada pada bagian depannya ringsek. Sedangkan Truk tronton mengalami penyok pada bagian belakang mengalami kerugian hanya Rp 200 ribu. "Termasuk sopir tidak ada yang luka padahal dia ada di jok depan," tegasnya.

Sementara salah satu korban Syahrum ketika ditemui di BRSUD Tabanan mengatakan tidak tahu persis kejadian, padahal dirinya duduk di samping kiri sopir. Setahu Syahrum kejadianya sangat cepat tiba-tiba sudah berada dibawah badan truk. "Saya tidak ada kejepit cukup kaget kemudian turun dibantu warga," ujarnya.

Lanjut Syahrum, sebenarnya sopir yang merupakan keponakannya ini sudah disarankan untuk beristirahat di daerah Selemadeg, karena menyetir dari Madura ke Bali sangat jauh, hanya saja tidak mau, karena keluarganya yang akan naik haji sudah tiba duluan di Denpasar. "Maunya biar barengan sampai Denpasar kami berangkat sama-sama dari Madura ada 5 unit mobil akan ke Bali," tambahnya.

Disinggung terkait firasat yang dialami sebelum kecelakaan? Syahrum menambahkan, ketika berangkat dari kampungnya di Dusun Gunung, Desa Karang Nangka, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sudah mempunyai firasat tidak enak. Dimana yang biasanya jemput dari Madura ke Bali bukan keponakannya (sopir), melainkan Martazan (ayah dari sopir). "Saya berguman dalam hati ini kok anaknya yang jemput, tapi saya naik saja, namun dari akan mau masuk mobil perasaan sudah tidak enak," tutur Syahrum. *d

Komentar