nusabali

Sempat Menghilang, Balita 18 Bulan Tenggelam di Telabah

  • www.nusabali.com-sempat-menghilang-balita-18-bulan-tenggelam-di-telabah

NEGARA, NusaBali - Musibah menimpa seorang balita berusia 18 bulan inisial KAD di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (17/5) sore.

Sang bocah yang sempat hilang dari rumahnya ini ditemukan tewas tenggelam di telabah (sungai saluran irigasi) dekat rumahnya.

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa tragis itu terjadi pada pukul 16.15 Wita. Awalnya pada sekitar pukul 16.00 Wita itu, korban dengan kakaknya inisial NKMT beserta ibunya Ni Made Sinta Susriya Dewi diketahui masih sama-sama berada di rumah. Ibunya sempat menyapu dan menyiapkan alat mandi di dalam kamar. Sedangkan kakaknya sedang melayani pembeli di warung yang juga berada di rumah.

Berselang 5 menit kemudian, tiba-tiba korban diketahui sudah tidak ada di rumah. Sang ibu bersama kakaknya pun sempat melakukan pencarian di sekitar rumah, namun tidak ditemukan. Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, kakaknya memberitahukan perihal kehilangan korban itu kepada ayahnya I Made Adi Suadnyana yang saat itu sedang berada di sawah sehingga ayahnya bergegas pulang.

Saat hendak sampai rumah, Adi Suadnyana mendapat informasi dari warga bahwa ditemukan seorang anak kecil hanyut di telabah sebelah selatan rumah korban. Mendapat informasi itu, Adi Suadnyana bersama istrinya langsung mengecek ke lokasi dan ternyata bocah bersangkutan adalah anak mereka. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas 1 Mendoyo, namun korban dinyatakan telah meninggal dunia. Kapolsek Mendoyo, Kompol Dewa Gede Artana mengatakan korban yang tenggelam di telabah dekat rumahnya itu ditemukan oleh salah satu warga setempat bernama Ni Putu Dewi Budiartini. Saat itu, saksi yang sedang mencuci perabotan di tengah telabah depan rumahnya, dikagetkan sesosok anak kecil yang hanyut dengan posisi mengambang dari utara. 

"Kaki saksi sempat ditabrak tubuh korban. Lokasi korban ditemukan berjarak sekitar 300 meter di sebelah selatan rumah korban," ujar Kompol Dewa Artana.
 
Menurut Kompol Dewa Artana, saat ditemukan hanyut di telabah dekat rumahnya itu, korban diperkirakan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Saat dibawa ke Puskesmas 1 Mendoyo, kondisi tubuh korban sudah membiru dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan," ucap Kompol Dewa Artana.

Dari pemeriksaan saksi-saksi, kematian bocah itu disimpulkan murni karena tenggelam. Diduga saat sempat lepas dari pengawasan keluarga, balita tersebut jatuh atau turun ke telabah di sebelah rumahnya dan tenggelam. "Pihak keluarga telah menerima kejadian itu sebagai musibah. Keluarga menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga," ujar Kompol Dewa Artana. 7 ode

Komentar