nusabali

Ujian sekolah SMP di Karangasem Digelar Manual

  • www.nusabali.com-ujian-sekolah-smp-di-karangasem-digelar-manual

AMLAPURA, NusaBali - Ujian sekolah (US) jenjang SMPN di Karangasem dilaksanakan secara manual atau tes berbasis kertas dan pensil. Siswa menjawab tes pada lembar jawaban berupa kertas.

Jadwalnya, di setiap sekolah berbeda-beda, sesuai kebijakan sekolah dan mengacu kalender pendidikan.

Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMKN Karangasem I Gusti Bagus Putra memaparkan hal itu di ruang kerjanya, SMPN 1 Abang, Banjar Abang Kelod, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (5/4).

"Ujian sekolah yang dilaksanakan tidak bersamaan. Hal ini sesuai kebijakan dari sekolah masing-masing dengan mengacu kalender pendidikan," jelas I Gusti Bagus Putra yang juga Kasek SMPN 1 Abang.

Di SMPN 1 Abang, katanya, ujian sekolah 22-26 April, tiap hari mengujikan dua mata pelajaran kecuali Jumat (26/4) tiga mata pelajaran, pendidikan jasmani olahraga kesehatan, seni budaya dan prakarya.

Kasek SMPN 2 Abang Dr I Wayan Sarya juga mengagendakan ujian sekolah 22-26 April, melibatkan 247 siswa. "Tesnya manual diatur sekolah masing-masing," jelasnya.

Sebab, sekolah tidak memiliki aplikasi khusus, untuk menggelar ujian online. Sehingga pelaksanaannya kembali manual, menjawab di lembar jawaban.

Kasek SMPN 5 Amlapura Ni Nengah Santika Dewi juga mengatakan demikian, jadwal ujian sekolah ditetapkan, 29 April-4 Mei. Sebanyak 209 siswa yang terdaftar ikut ujian sekolah di SMP itu.

"Kami belum punya aplikasi untuk melaksanakan ujian online, makanya masih manual. Sebelum ujian sekolah, melaksanakan tes praktek, 22-25 April," jelas Santika Dewi.

Begitu juga, menurut Kasek SMPN 2 Amlapura I Kadek Wirawan, pihaknya melaksanakan ujian sekolah 22-27 April, melibatkan 402 siswa. "Kami juga melaksanakan ujian sekolah secara manual, persiapan secara teknis tidak ada kendala, siswa sudah tahu jadwal ujian sekolah itu," kata Kadek Wirawan.

Terdaftar 56 SMP dan sederajat yang terdaftar ikut ujian sekolah. Tahun 2023, tes sumatif dijadikan sebagai pengganti ujian sekolah. Dari 56 SMP itu, masing-masing 33 SMP negeri, 5 SMP swasta, 1 MTs Negeri, 1 MTs Swasta, 11 SMP Negeri satu Atap, 5 SMP Terbuka, dan 1 SMP Luar Biasa.7k16

Komentar