nusabali

Pameran Tunggal di Jepang, Seniman Tato Asal Sanur Mulai Debut Internasional

  • www.nusabali.com-pameran-tunggal-di-jepang-seniman-tato-asal-sanur-mulai-debut-internasional

DENPASAR, NusaBali - Eka Sudarma Putra (ESP), seniman tato kelahiran Sanur, Denpasar akan melakukan debut internasionalnya lewat pameran tunggal di Nagoya, Jepang pada Sabtu (6/4/2024) mendatang.

Pendiri Seven and Nine Tattoo Studio ini akan memamerkan hasil eksplorasinya terhadap roh seni tato ke dalam seni lintas media. Keluar dari zona nyaman seorang tattoist yang berkutat pada kulit yang menjadi 'kanvas' mereka. 

Roh seni tato seorang ESP akan dipresentasikan dalam wadah kanvas, art prints, dan screen-printed textiles hasil kurasi 24Pillars Gallery, Nagoya, Jepang. Pameran tunggal di Negeri Sakura ini sekaligus menjadi debut internasionalnya. 

Pameran yang digelar selama seminggu mulai Sabtu mendatang ini akan menampilkan karya-karya lama dan baru ESP. Karya barunya bakal menyoroti pencarian makna surga, sebuah energi yang sama-sama ia rasakan di Jepang dan di tanah kelahirannya. 

"Bagi saya surga lebih dari sekadar sebuah tempat, surga mewakili kenyamanan dan kenangan yang dijalin bersama. Saya merasakan energi yang hampir sama antara Jepang dan Bali saat datang ke Jepang untuk pertama kalinya," kata ESP dalam keterangan resmi yang diterima NusaBali.com pada Rabu (3/4/2024). 


Tahun 2022 silam adalah kali pertama ESP dan keluarganya menginjakkan kaki di Jepang. Selama perjalanan dua tahun silam itu, ia menelisik dunia visual Negeri Matahari Terbit melalui buku dan dokumentasi pribadi sepanjang perjalanan. 

Kata ESP, suasana pandemi kala itu masih terasa. Namun, gairah visual dan pencarian makna surga itu tetap memuncak hingga ia berjanji untuk kembali dan berpameran di Jepang. Tahun 2024 ini, energi itu berhasil disalurkannya lewat 'Paradise Memories' bersama 24Pillars. 

Energi dan pencarian makna surga ini dituangkan melalui garis berani dan teliti khas ESP. Di mana, ia sendiri memiliki gaya orisinilnya yang dominan muncul dalam warna kontras hitam dan putih, serta perbedaan garis tebal tipis yang harmonis. Ini layaknya filosofi Rwa Bhineda juga Yin dan Yang. 

Pada pembukaan di 24Pillars Gallery nanti, musisi Jepang bakal menghangatkan suasana sebelum ESP tampil unjuk gigi untuk live painting di hadapan warga Nagoya. 

"Saya mencoba menembus batas kenyamanan saya, hingga tidak sabar untuk segera hadir di sana. Semua seniman pasti akan sangat bergairah, jika diberikan surga berkarya yang baru, seperti kanvas kosong yang siap untuk dicoret," tandas ESP. 7 rat

Komentar