nusabali

Pensiunan PNS Produksi Jamur Pupuk Cair

  • www.nusabali.com-pensiunan-pns-produksi-jamur-pupuk-cair

AMLAPURA, NusaBali - Pensiunan staf Dinas PUPR Perkim (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman) Karangasem I Wayan Sukarba memproduksi jamur sebagai media penghasil pupuk cair. Pupuk ini untuk penyubur tanaman hortikultura dan tanaman keras.

Pupuk ini dikembangkannya sejak tahun 2020. Kemudian teknis produksi pupuk cair ini dikembangkan di SMAN 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura, dan TPST Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem.

"Sebenarnya saya tidak sengaja memproduksi jamur. Kemudian jamur itu bisa sebagai media menghasilkan pupuk cair," jelas I Wayan Sukarba, di sela-sela mengelola TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Minggu (17/3).

Awalnya, lanjut Sukarba, hendak memuat MOL (mikro organisme lokal) sebagai aktivator pupuk kompos. Bahannya, sampah kulit buah, campur gula, dan limbah cucian beras dengan perbandingan, 1 kilogram gula pasir atau bisa menggunakan batang tebu, 3 kilogram sampah buah, dan 20 liter air cucian beras. Campuran itu difermentasi selama dua bulan.

Hanya saja dari adonan beberapa drum, tiga drum dibiarkan terbengkalai tidak diaduk, Ternyata adonan yang tidak diaduk itu muncul jamur warna merah. Setelah dibiarkan jamur merah yang diberi nama jakaba (jamur karya Sukarba) lama-lama redup selama 4 bulan kemudian berubah jadi coklat dan mengeras mirip lempengan jajan bolu. 

Di bagian bawah jamur coklat itu ada cairan. Cairan itulah menjadi pupuk cair bisa berguna untuk menyuburkan tanaman keras, mencegah gugurnya bunga lebih cepat, merangsang pertumbuhan buah, mencegah tanaman tumbuh kerdil, dan memperpanjang umur tanaman.

Pupuk cair itu sangat cocok untuk menyuburkan tanaman bunga dan sayur. Agar terus bisa memanen pupuk cair, maka pada media jakaba itu dituangkan air cucian beras dan sampah buah. Sehingga tidak perlu lagi membeli pupuk organic. Karena telah bisa memroduksi sendiri.

Berdasarkan uji Laboratorium Universitas Udayana Denpasar, katanya, pupuk cair itu mengandung unsur fosfor dan kalium. Unsur ini sangat berguna untuk proses pembuangan gas tanaman, membantu pertumbuhan akar, merangsang tumbuh bunga dan buah.

Kata dia, kalium juga untuk meningkatkan kadar protein dan mengaktifkan enzim tumbuhan. "Ini temuan baru, beda dengan eco enzyme, banyak orang telah mengetahui. Ini pupuk cair berbahan baku murah dan mudah pembuatannya," kata mantan Kepala BBI (Balai Benih Ikan) Kecamatan Selat dan staf Kantor Dinas Perikanan Karangasem ini.

Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa mengapresiasi atas edukasi dari Sukarba kepada siswa kelas X, yang disinkrunkan dengan program IKM P5 (implementasi kurikulum merdeka, proyek penguatan profile pelajar Pancasila). "Kebetulan di SMAN 2 Amlapura punya kebun, sehingga P5 temanya, untuk berkebun menggunakan pupuk cair, bukan saja berkebun, juga belajar membuat pupuk cair," katanya.

Puja Astawa mengatakan, tujuan kegiatan itu, dengan melakukan aksi nyata dalam menguatkan upaya pencapaian kompetensi siswa, di samping untuk mewujudkan karakter anak didik.7k16

Komentar