nusabali

Jembatan Akses ke Setra Banyualit Terputus

Darurat, Warga Swadaya Urug dengan Batu

  • www.nusabali.com-jembatan-akses-ke-setra-banyualit-terputus

SINGARAJA, NusaBali - Jembatan Tukad Asangan wilayah Banjar Dinas Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng sempat terputus.

Bahu jembatan di bagian selatan jebol tergerus air sungai saat jembatan tersumbat sampah, Sabtu (9/3) malam. Akibatnya akses menuju setra desa adat Banyualit dan 20 KK nelayan yang tinggal di pantai sempat tertutup.

Perbekel Kalibukbuk, Ketut Suka, Selasa (12/3) mengatakan, terputusnya jembatan itu karena luapan air sungai saat hujan deras mengguyur, Sabtu (9/3) malam. Air sungai di bawah jembatan tidak dapat mengalir sempurna, karena tersumbat berbagai macam sampah. Akibatnya air sungai meluap ke bahu jembatan dan jalan raya di sisi selatan. Debit air yang cukup besar akhirnya membuat bahu jembatan jebol dan membuat jembatan tidak dapat dilalui.

“Sebagai penanganan darurat warga secara swadaya membeli 4 truk batu untuk menguruk bahu jembatan yang jebol supaya bisa dilewati saja dulu. Karena itu akses ke setra juga, kalau dibiarkan nanti saat ada upacara kematian tidak bisa dilaksanakan itu yang dikhawatirkan,” ucap Suka.

Penanganan darurat disebut Suka diprioritaskan untuk dapat dilalui roda 2. Sedangkan untuk penanganan kerusakan secara permanen sedang diinventarisir kerugian dan akan diusulkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibukbuk ke BPBD Buleleng.

Selain jembatan, kerusakan akibat bencana alam juga terjadi di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Tembok pagar SDN 3 Pedawa jebol dan akhirnya membuat 4 ruangan TK Negeri Pedawa terendam lumpur. Kepala TK Ni Wayan Eropensi dihubungi Selasa kemarin mengatakan, bencana tersebut juga terjadi pada Sabtu (9/3). Gedung TK yang lokasinya lebih rendah dari SDN 3 Pedawa mendapat limpahan air dan lumpur setelah tembok pagar jebol.

Foto: TK Negeri Pedawa di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng yang terendam lumpur akibat senderan SDN 3 Pedawa yang jebol. -IST

“Empat ruang kami semuanya terendam lumpur. Dapur dan toilet juga. Tadi pagi kami bersama orangtua siswa dibantu Babinsa, Babinkamtibmas dan dari Pemdes sudah membersihkan ruangan. Besok (hari ini) kami lanjutkan menata ruangan anak-anak kami liburkan, lusa baru mulai sekolah lagi,” terang Eropensi melalui sambungan telepon.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan hujan deras mengguyur Buleleng selama 4 hari penuh, menyebabkan sejumlah bencana di beberapa titik. BPBD Buleleng pun sedang melakukan pendataan kerugian akibat bencana. “Untuk di Banyualit sudah dilakukan penanganan darurat minimal roda dua dan akses ke setra bisa tersedia lagi. Perbaikan permanennya tadi sudah dilihat juga oleh Kadis PUTR. Kalau yang di TK Pedawa itu nanti kerusakannya akan ditangani Disdikpora Buleleng. Tetapi tadi sudah dibantu terpal untuk menutup bagian yang longsor, mengantisipasi ada susulan lagi,” jelas Ariadi.

Data BPBD Buleleng, bencana alam yang disebabkan curah hujan tinggi sejak Sabtu (9/3) hingga Selasa (12/3) mengakibatkan 23 titik bencana alam. Mulai dari longsor, banjir, pohon tumbang, senderan jebol hingga abrasi. 7 k23

Komentar