nusabali

‘Jenderal Kota’ Tak Terkalahkan

Lolos 8 Periode ke DPRD, Jadi Politisi Digjaya

  • www.nusabali.com-jenderal-kota-tak-terkalahkan

Suwandhi akan duduk di DPRD Bali periode 2024-2029 di usia 77 tahun dan bisa jadi akan menjadi politisi paling senior di DPRD Provinsi Bali

DENPASAR, NusaBali 
Partai Golkar dipastikan merebut 1 kursi dari 8 kursi DPRD Bali Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Denpasar pada Pemilu 2024. Satu-satunya Caleg Golkar yang lolos dari Dapil Denpasar adalah I Ketut Suwandhi yang akrab disapa ‘Jenderal Kota’. Suwandhi akan memegang rekor sebagai caleg digjaya tak terkalahkan dengan 8 kali duduk di kursi dewan berturut-turut.

Hasil Pemilu 2024 kali ini, dari 8 kursi yang tersedia untuk Dapil Denpasar, diprediksi PDIP mengamankan 4 kursi, Partai Gerindra mengamankan 2 kursi, Partai Golkar meraih 1 kursi dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih 1 kursi DPRD Bali.

Suwandhi adalah politisi senior Partai Golkar asal Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara. Suwandhi akan duduk di DPRD Bali periode 2024-2029 di usia 77 tahun. Mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar dua periode, kelahiran 20 Mei 1946 ini bisa jadi akan menjadi politisi paling senior di DPRD Bali. Pada 2029 mendatang, Suwandhi akan menginjak usia 82 tahun. 

“Mungkin saat itu (2029) saya sudah berumur 82 tahun,” ujar Suwandhi ditemui NusaBali di kediamannya, Jalan Veteran, Gang III Denpasar, Senin (19/2) sore. Suwandhi mengatakan pertama kali mengawali debutnya sebagai anggota dewan pada periode 1992-1997 sebagai Anggota DPRD Denpasar. Berikutnya Suwandhi kembali bertarung pada Pemilu 1997 dan lolos sebagai Anggota DPRD Denpasar dengan masa tugas hanya 2 tahun, sebelum akhirnya beralih era reformasi tahun 1998.


Pasca reformasi, Suwandhi kembali berturut-turut bertarung dan berhasil duduk di DPRD Denpasar periode 1999-2004 dan periode 2004-2009. Di DPRD Denpasar, Suwandhi menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Denpasar periode 1999-2004 dan 2004-2009.

Pada Pemilu 2009, Suwandhi ‘naik level’ dengan mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Bali. Saat itu untuk pertama kalinya sistem pemilu menerapkan tarung bebas, yakni mencoblos nama caleg secara langsung. Suwandhi berhasil lolos ke DPRD Bali bersama rekannya sesama caleg Partai Golkar, Ida Bagus Gede Udiyana, politisi asal Geriya Taman, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. 

Saat itu, dia dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009-2014.  Singkat cerita, pada Pileg 2014, Suwandhi kembali maju dan berhasil lolos sebagai incumbent untuk duduk di DPRD Bali pada periode 2014-2019. Saat itu Suwandhi dipercaya menjabat Ketua Komisi II periode 2014-2019. Pada Pileg 2019, dia kembali bertarung dan lolos dengan kedudukan sebagai Anggota Komisi II. 

“Sebenarnya pada Pileg 2024 saya tidak berkeinginan maju lagi. Selain jenuh, saya ingin ada regenerasi. Namun partai (Golkar Bali) meminta saya maju lagi. Karena kalau tidak maju, kursi DPRD Bali yang dikuasai Golkar di Dapil Denpasar bisa hilang. Akhirnya, saya bersedia maju,” kenang Suwandhi.

Suwandhi mengaku tarung untuk kedelapan kalinya tidak banyak bergerak untuk kampanye. Dia hanya turun simakrama di 10 titik di Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Utara. “Selebihnya, masyarakat yang datang langsung ke rumah,” ujar fungsionaris DPD I Golkar Bali ini. 

Suwandhi mengaku menanam modal sosial (bermasyarakat) sejak 40 tahun silam. “Saya hanya bermodal tabungan sosial selama hampir 40 tahun. Saya tidak banyak kampanye keliling. Nggak sempat keliling, karena masyarakat yang datang ke rumah,” tegas Suwandhi. Pada Pileg 2019 silam, Suwandhi berhasil meraih 22.214 suara. Pada Pemilu kali ini dia meraih 19.234 suara. Jurus mendulang suara ini menurut Suwandhi juga tidak ada yang istimewa. “Saya tidak bertandem dengan caleg di DPRD Kota Denpasar,” tegasnya. Ketika ditanya dana yang dihabiskan ketika tarung pada pemilu 2024, Suwandhi mengaku hanya mengandalkan menyalurkan program di DPRD Bali saja. 

Tidak ada istilah ‘menembak’ suara atau serangan fajar (money politic) jelang pencoblosan. “Saya hanya menyalurkan program di DPRD Bali saja. Pintu rumah saya terbuka 24 jam. Ketika ada masyarakat datang kita harus siap bantu sebisa mungkin. Tidak pandang persoalan, pokoknya dalam urusan segala hal. Cuman ya begitu, harus siap kurangi jam tidur,” tegas Suwandhi sambil terkekeh.

Ketika duduk di DPRD Bali periode 2024-2029 nanti, Suwandhi mengaku tidak ada visi misi khusus yang diperjuangkan Suwandhi. “Saya akan bekerja dengan segala cuaca, menyalurkan aspirasi masyarakat dalam segala bidang. Saya sebelumnya tidak ada menebar janji kampanye. Pokoknya bekerja untuk masyarakat, itu saja,” tegasnya. 7 nat

Komentar