nusabali

STY Minta Perbaikan Kompetisi

Lima Pelatih Asing Diharapkan Tangani Indonesia

  • www.nusabali.com-sty-minta-perbaikan-kompetisi

Saya cukup puas dengan peran PSSI dan dukungan mereka. Namun, berkali-kali saya sampaikan, Kompetisi Liga Indonesia harus lebih kuat agar karakter Timnas Indonesia juga dapat ditopang level kompetisi.

DOHA, NusaBali
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) meminta perbaikan kompetisi setelah timnya tersingkir dari Piala Asia 2023 Qatar. Menurutnya, Kompetisi Liga di Indonesia harus lebih kuat agar karakter pemain Timnas juga dapat ditopang level kompetisi.

Ya, perjuangan Indonesia di Piala Asia 2023 harus berakhir setelah kalah 0-4 dari Australia dalam babak 16 besar di Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan, pada Minggu (28/1) malam lalu. Meski tereleminasi, Indonesia mencetak sejarah karena lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya dalam lima kali keikutsertaan.

"Saya cukup puas dengan peran PSSI dan dukungan mereka. Namun, berkali-kali saya sampaikan, Kompetisi Liga Indonesia harus lebih kuat agar karakter Timnas Indonesia juga dapat ditopang level kompetisi," ," kata Shin Tae-yong.

"Jadi, itulah beberapa perubahan yang sangat diperlukan," tutur pelatih jebolan Piala Dunia 2018 saat menangani Timnas Korea Selatan itu.

STY sudah berulang kali menginginkan perubahan di Liga Indonesia. Ketika Indonesia takluk 1-3 dari Jepang di Grup B Piala Asia 2023, Zainudin Amali selaku Wakil Ketua PSSI sempat merespons tuntutan itu.

"Ya, itu kan jalan secara bertahap. Kompetisi adalah sumber pemain, tapi sekarang ada juga pemain di luar Liga Indonesia. Jadi, ini materi yang ada dan memang harus diramu pelatih," ujar Amali.

Lebih jauh STY juga mengungkapkan perbedaan disiplin waktu antara pemain Indonesia dan Korea Selatan. Menurutnya, pemain di Indonesia butuh waktu hingga 15 menit untuk siap memulai latihan.

STY jadi pelatih Indonesia mulai tahun 2020. Selain level senior, pria 53 tahun juga melatih level U-20 dan U-23. Sedangkan kontrak STY dengan PSSI akan berakhir pada Juni 2024.

Sebelum  melatih Indonesia, STY sempat melatih Korea Selatan. Dia jadi pelatih tim senior pada 2017-2018. Sebelum itu, Shin Tae-yong bekerja untuk melatih Korea Selatan U-20 dan U-23.

Dari pengalaman itu, STY melihat ada beberapa perbedaan antara pemain di Indonesia dan Korea Selatan. Salah satunya soal disiplin waktu. Kepada Sports Khan, STY menyebut salah satunya ketika pemain datang untuk menjalani sesi latihan rutin. Menurutnya, pemain di Korsel butuh waktu bersiap selama tiga menit. 

"Pemain Indonesia tidak keluar bahkan setelah 10 atau 15 menit dan mereka lebih santai," kata STY.

STY beradaptasi dengan kebiasaan di Timnas Indonesia. Dia harus menyesuaikan beberapa pemikirannya dengan situasi dan kebiasaan pemain. Salah satu adaptasinya adalah soal waktu ibadah bagi pemain. Namun, dalam hal disiplin waktu latihan, Shin Tae-yong tidak ingin banyak melakukan kompromi.
 
Sementara itu, masa depan STY sebagai pelatih Indonesia mulai diragukan. Sebab, kepada media dari Korea Selatan, STY mengaku punya tawaran menarik untuk melatih negara lain. Meski kontrak STY sebagai pelatih Indonesia akan berakhir pada Juni 2024, bisa jadi tugas memimpin Indonesia di Piala Asia U-23 2024 akan jadi tugas terakhir pelatih 53 tahun itu.

Lantas, jika STY memilih menerima tawaran negara lain, siapa calon penggantinya? 

Ya, nama Park Hang-seo dapat jadi kandidat ideal jadi pengganti STY. Selain sama-sama dari Korea Selatan, Park Hang-seo paham sepak bola Asia Tenggara karena pernah melatih di Vietnam.

Kemudian pelatih asal Brasil Alexandre Polking.  Sebelum sebagai pelatih Thailand, Polking pernah melatih beberapa klub ASEAN dan sukses. Selain itu, Luis Milla dari Spanyol, yang pernah melatih Indonesia pada 2017-2018.  Lalu mantan pelatih Timnas Jerman Joachim Loew dan Akira Nishino,  karena PSSI punya hubungan baik dengan JFA. *

Komentar