nusabali

Tokoh Lintas Agama Gelar Doa untuk Pemilu Damai 2024

  • www.nusabali.com-tokoh-lintas-agama-gelar-doa-untuk-pemilu-damai-2024

GIANYAR, NusaBali - Para tokoh lintas Agama menggelar doa bersama untuk Pemilu Damai 2024  di Gereja Katholik St Maria Ratu Rosari, Jalan Mulawarman, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar, Senin (29/1) malam.

Pastor Paroki RD, Dr Dominikus I Gusti Bagus Kesumawanta selaku penyelenggara mengatakan, doa bersama bertujuan untuk mendoakan Pemilu 2024 berjalan damai tanpa hoaks dan gontok-gontokan.

“Doa bersama ini untuk seluruh bangsa negara yang kita mulai dari Gianyar. Visi misi kita sama membawa pesan damai yang dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi damai,” ujar Kesumawanta.

Hadir dalam doa bersama, Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua FKUB Kabupaten Gianyar Ida Bagus Viprajana, Ketua PHDI Gianyar I Wayan Ardana, para pemuka Agama Islam, Budha, Khonghucu, Ketua KPU Kabupaten Gianyar I Wayan Mura, pemuka Agama di Kabupaten Gianyar, Kepala Badan Kesbangpol Gianyar, perwakilan TNI/Polri serta undangan terkait lainnya.

Doa bersama lintas Agama ini dipandu oleh Ketua PHDI Kabupaten Gianyar yang selanjutnya digaungkan deklarasi damai dari tokoh agama, tokoh masyarakat bersama KPU, TNI/Polri di Kabupaten Gianyar. Lintas tokoh mengajak wujudkan Pemilu 2024 dengan suasana yang tertib dan damai. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menghormati keberagaman dalam rangkaian pelaksanaan pemilu, agar patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak melakukan politisasi SARA (Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan), tidak menyebar berita hoax, ujaran kebencian, penghasut dan perbuatan politik uang.

Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, lantunan doa bersama yang perlu dipanjatkan adalah memohon agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke tetap rukun. “Karena dari kerukunan baru akan tercapai kedamaian, keamanan sekaligus keindahan,” jelas Sukahet.

Dikatakannya, Pemilu 2024 merupakan proses demokrasi untuk memilih, baik memilih calon presiden-calon wakil presiden, legislatif, yang semuanya bertujuan agar Indonesia ini bisa lebih baik lagi. “Dalam pesta demokrasi, ya kalau bicara pesta itu bukan gontok-gontokan, pemilu harus dilaksanakan secara gembira. Soal mencoblos memilih itu masing-masing,” ujar Sukahet.

Tak kalah penting pula, kata dia, pemilu adalah sarana demokrasi untuk mencapai tujuan dan kepentingan bangsa dan negara mencapai kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran, tegaknya keadilan, hukum dan keamanan. “Oleh karena itu kepentingan bangsa mesti selalu di tempat di atas kepentingan golongan. Maka kita mendoakan, pemilu sebagai kepentingan bangsa harus disambut dengan gembira. Semoga dari Gianyar menggema vibrasinya di seluruh Indonesia,” ujar Sukahet.

Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Gianyar, I Wayan Mura menyampaikan ucapan terimakasih atas terselenggaranya doa bersama lintas Agama ini demi kelancaran dan suksesnya hajatan Pemilu 2024. “Kami apresiasi setinggi-tingginya. Dari Gianyar kita gaungkan lewat doa bersama apa yang jadi harapan kita proses demokrasi bisa berjalan lancar. Lagi 16 hari menuju 14 Februari 2024, puncaknya pesta demokrasi. Kita mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama gaungkan perdamaian, kebersamaan dan kerukunan,” ujar Mura.nvi

Komentar