nusabali

Back to Basic, Banjar Tegalkuwalon Hadirkan Ogoh-Ogoh Sederhana Penuh Makna

  • www.nusabali.com-back-to-basic-banjar-tegalkuwalon-hadirkan-ogoh-ogoh-sederhana-penuh-makna

DENPASAR, NusaBali.com –Di tengah hiruk pikuk persiapan Pemilu dan Hari Raya Galungan-Kuningan, Sekaa Truna (ST) Adhi Kusuma, Banjar Tegalkuwalon, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur, tetap berkreasi dengan ogoh-ogoh.

Namun, tahun ini mereka memilih back to basic untuk membuat ogoh-ogoh sederhana dengan tema ‘Kembali ke Alam’.

I Made Bagiastra (Yoko), sang arsitek ogoh-ogoh, menjelaskan bahwa kesederhanaan menjadi pilihan tahun ini. "Melihat banyaknya kegiatan dan pertimbangan anggaran, kami memilih untuk membuat ogoh-ogoh sederhana," kata Yoko saat ditemui Jumat (19/1/2024).

Meskipun sederhana, ogoh-ogoh dengan tinggi 3,5 meter ini tetap sarat makna. Penggunaan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan karet ban bekas melambangkan kembali ke alam. "Di zaman modern ini, kami ingin mengingatkan kembali nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal dalam pembuatan ogoh-ogoh," jelas Yoko.

Proses pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai sejak 15 Januari 2024 dan sudah mencapai 30 persen dalam sepekan. "Meskipun sederhana, pengerjaan ogoh-ogoh tetap membutuhkan ketelatenan dan kerja sama tim," kata Yoko.

Ogoh-ogoh pada tahun 2024 ini disajikan dengan sederhana. Kerangka yang sebelumnya menggunakan besi, digantikan kayu dan bambu yang diikat dengan ban bekas. 

“Untuk ogoh-ogoh kami ulat dengan bambu (bedeg), ditambahkan kardus bekas dan dibentuk-bentuk dengan koran,” terang Yoko. 

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembuatan ogoh-ogoh dengan budget Rp 10 juta ini adalah kelangkaan bahan-bahan seperti koran bekas. "Kami tetap berusaha mencari solusi dan memaksimalkan bahan-bahan yang ada," ujarnya.

Yoko berharap agar generasi muda tetap kreatif dan inovatif dalam berkarya, termasuk dalam pembuatan ogoh-ogoh. "Namun, penting untuk selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kearifan lokal," pesannya.

Ogoh-ogoh ST Adhi Kusuma tahun ini memang sederhana, namun penuh makna dan menjadi simbol semangat generasi muda untuk tetap berkarya dan menjaga tradisi.*m03

Komentar