nusabali

Dulu Disebut Mirip Kandang Monyet, Balawista Sanur Kini Punya Pos Permanen

  • www.nusabali.com-dulu-disebut-mirip-kandang-monyet-balawista-sanur-kini-punya-pos-permanen

DENPASAR, NusaBali.com - Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kota Denpasar yang beroperasi di sepanjang pesisir Sanur kini bisa tersenyum. Pasalnya, sudah ada pos pantau permanen yang bisa difungsikan setelah dua tahun lebih memakai bilik pedagang sebagai pos.

Pos pantau permanen dua tingkat berbahan kayun ulin ini tersebar di tiga lokasi yakni Pantai Segara Ayu, Pantai Semawang, dan Pantai Mertasari. Ketiganya diresmikan oleh Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di Pantai Segara Ayu, Sabtu (30/12/2023).

Tokoh masyarakat pesisir Sanur, Kadek 'Unggit Desti' Dharma Apriana menuturkan, ketiga pos pantau permanen ini merupakan bantuan dari Pemkot Denpasar. Dan, merupakan buah manis dari isu yang ia sempat bantu memviralkan sekitar Februari 2023 lalu.

"Dua tahun lalu, pos jaga Balawista di pesisir itu terdampak pembangunan jalan setapak dan digusur. Lama tidak dibangun. Mereka memanfaatkan bangunan pedagang yang saya bilang seperti kandang monyet," ujar Unggit usai peresmian pos pantau di Pantai Segara Ayu.

Kala itu, atas aspirasi para lifeguard Balawista, Unggit merasa miris sebab pesisir Sanur sebagai destinasi wisata tersohor, pos pantau untuk keselamatan wisatawan saja tidak ada. Namun, aspirasi ini lantas berhasil didengar Pemkot Denpasar.

"Akhirnya kami didengar oleh Pak Wali Kota dan menghadiahkan kami tiga tower ini. Pengerjaannya sangat cepat berkisar 3 bulanan dengan biaya satu unitnya antara Rp 250-300 juta," imbuh Unggit.

Kata Unggit yang juga pendiri Komunitas Localan Bali ini, dipilihnya tiga pantai ini sebagai pendirian pos pantau lantaran alasan risiko keselamatan. Pantai Segara Ayu dan Semawang memiliki loloan dan rawan memakan korban.

Pantai Mertasari sendiri adalah titik favorit pergelaran acara akbar seperti festival layang-layang maupun perheletan massal lainnya. Risiko peserta festival tertimpa musibah pesisir pun dinilai tinggi di pantai ini.

Sementara itu, Wayan Sudiana, 48, Koordinator Balawista Kota Denpasar mengaku, anggotanya bertahan menggunakan payung tenda sebagai pos sebelum bangunan pos pantau permanen ini bediri. Itu pun disponsori oleh Balawista Kabupaten Badung yang beroperasi di Pantai Kuta.

"Dengan adanya pos pantau permanen ini, apalagi bertingkat seperti ini, bisa membantu anggota kami memantau wisatawan yang posisinya jauh dari bibir pantai. Yang snorkeling misalkan," tutur Sudiana ketika dijumpai usai peresmian pos pantau di Pantai Segara Ayu.

Lanjut Sudiana, setelah ada pos pantau ini, ia berharap Pemkot Denpasar dapat mendukung penambahan SDM yang kini hanya berjumlah 16 lifeguard di sepanjang pesisir Kota Denpasar. Begitu SDM yang ideal bisa dicapai, peningkatan sarana dan prasarana selanjutnya bisa menyusul.

I Gusti Agung Alit Kencana, Bendesa Adat Intaran menegaskan, keberadaan pos pantau Balawista di pesisir sangat krusial. Keberadaan lifeguard ini dinilai sebagai standar keamanan yang harus dipenuhi sebagai destinasi wisata pantai.

"Ini untuk menjaga kemanan dan kenyamanan baik wisatawan, masyarakat sekitar, maupun nelayan yang mencari penghidupan di pesisir," jelas Agung Alit di sela peresmian pos pantau di Pantai Segara Ayu.

Agung Alit berharap, kawasan wisata Sanur dapat berkontribusi banyak kepada Kota Denpasar sehingga ada timbal baliknya yang bisa diterima kembali. Di samping itu, Unggit menilai realisasi pos pantau Balawista ini sebagai kolaborasi apik antara komunitas, masyarakat, dan pemerintah. *rat

Komentar