nusabali

Sakral, Pemkab Tabanan Gelar Upacara Tawur Agung Panca Wali Krama

  • www.nusabali.com-sakral-pemkab-tabanan-gelar-upacara-tawur-agung-panca-wali-krama

TABANAN, NusaBali - Prosesi Tawur Agung Panca Wali Krama, Kala Mijaya, Caru Rsi Gna, Caru Panca Kelud serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna, Mamungkah, Melaspas lan Ngenteg Linggih yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya berlangsung khidmat dan sakral pada Redite Wage Landep, Minggu (24/12).

Tawur Agung yang dipusatkan di Madya Mandala Padmasana Kantor Bupati Tabanan ini dihadiri ribuan ASN dan undangan serta dipuput oleh 20 Sulinggih sajebag Kabupaten Tabanan. Sejak dimulainya ritual hingga pelaksanaan prosesi, alunan iringan gamelan, genta dan kidung serta pertunjukan Tari Baris Dabdab, Baris Gede dan wayang lemah tampak mewarnai sakralnya pelaksanaan Karya Tawur Agung.

Prosesi Tawur Agung Panca Wali Krama yang dimulai sejak, Minggu pagi itu diawali dengan prosesi pecaruan di lima (5) sisi arah mata angin Madya Mandala Kantor Bupati Tabanan, mulai dari timur (purwa), selatan (daksina), barat (Pascima) utara (Uttara), dan tengah (Masya). Kemudian dilanjutkan dengan pecaruan Kala Mijaya di Padmasana Kantor Bupati dan Rumah Jabatan Bupati. Prosesi kemudian diikuti dengan pecaruan Caru Panca Kelud yang dilangsungkan di Madya Mandala Rumah Jabatan Kantor Bupati.

Tampak turut mengikuti prosesi sekaligus nyaksi Tawur Agung serta persembahyangan siang itu, Ida Sulinggih, Jro Mangku Lanang Istri, kalangan anggota Komisi IV DPR RI beserta istri serta anggota DPRD Tabanan.

Perwakilan Pj Gubernur Bali, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Wakil Bupati Tabanan beserta istri, Anggota DPRD Provinsi Bali, Perwakilan Bupati/Walikota Se-Bali. Perwakilan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta panglingsir Puri dan Jero Se-Kabupaten Tabanan.

Selanjutnya hadir Danrindam IX/Udayana, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda beserta istri, para Asisten Setda, Para Pimpinan Instansi Vertikal, Camat, Perbekel dan Jro Bendesa Adat Se-Kabupaten Tabanan, para tokoh masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan.


Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan Karya Agung yang keseluruhannya bakal dipuput oleh 34 Sulinggih serta ratusan Pamangku se-Kabupaten Tabanan yang tergabung dalam PSN (Pinandita Sanggraha Nusantara) Tabanan ini, memiliki tujuan mulia untuk membersihkan hal-hal negatif yang mempengaruhi pembangunan setelah masa pandemi Covid-19. "Sehingga harapannya nanti dapat membangun kembali keharmonisan, keseimbangan dan kejayaan Kabupaten Tabanan," ujarnya.

Disebutkan gelaran karya juga dilakukan sejak pertama kali dibangunnya Kantor Bupati pada tahun 1975, yakni pada masa kepemimpinan Bupati Tabanan I Wayan Staat Darmanaba periode 1973-1979 belum pernah diselenggarakan Karya Agung. Setelah 48 tahun berlalu, Bupati Sanjaya beserta jajaran baru pertama kali melaksanakan Karya Agung Panca Wali Krama, sebagai momentum dalam membangun keseimbangan jagat Bali dan Tabanan baik dalam alam, lingkungan dan budaya melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Prosesi karya ini memang sangat langka, dan besar. Ketika alam berkehendak, maka dalam hitungan sebentar, momentum yang tiba juga sangat baik. Pasca pandemi Covid 19 dan kendala-kendalanya kita melakukan yadnya yang besar, tujuannya adalah mengembalikan aura baik kantor Bupati, untuk masyarakat Tabanan, Bali, Indonesia bahkan dunia. Vibrasi ini agar betul-betul bisa memberikan kesejahteraan. Serta merta kita merawat pertiwi," ujar orang nomor satu di Tabanan ini.

Dia juga menerangkan, dalam pelaksanaannya runtutan karya Panca Wali Krama yang dilakukan sudahlah lengkap. Terlebih dengan melibatkan puluhan Sulinggih, ribuan pamangku dan kontribusi seluruh masyarakat untuk melaksanakan karya ini, sebagai bukti bahwa yadnya ini milik bersama dan untuk mewujudkan harapan bersama.

Dalam kesempatan itu Bupati Sanjaya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat, para seniman dan seluruh elemen yang turut ngaturang ayah atas terselenggaranya Karya ini. “Astungkara sudah berjalan dengan baik, Tawur Agung dilaksanakan mulai pagi dengan sangat lancar. Saya atas nama pemerintah dan atas nama masyarakat Tabanan, ngaturang rasa syukur, suksema kepada alam semesta dan masyarakat yang telah banyak membantu dalam proses, sehingga yadnya ini berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani," terangnya.

Gelaran karya yang dibuat ini pun mendapat dukungan dan antusiasme dari undangan. Salah satunya Ketua PSN Koordinator Daerah Tabanan I Wayan Mertana menyampaikan, bahwa Upacara Pecaruan Tawur Agung ini merupakan jenis upacara tingkat utama yang dimaknai sebagai sarana untuk menetralisir mala atau sifat-sifat negatif yang ada. "Terlebih lagi kantor Bupati Tabanan sendiri selama bertahun-tahun belum pernah dilakukan upacara pecaruan," katanya.

Pernyataannya juga didukung oleh Wayan Suratnata selaku Bendesa Adat Belulang, Kecamatan Penebel yang saat itu mengikuti upacara sejak pagi. “Menurut saya, upacara ini sangat luar biasa, upacara yang sakral dan agung mudah-mudahan dengan berlangsungnya upacara ini, kita di Tabanan semakin gemah ripah loh jinawi, semakin rahayu, memargi antar labda karya sida sidaning don," sebutnya. @ des

Komentar