nusabali

Cawagub Sudikerta Mengerucut ke 3 Nama

  • www.nusabali.com-cawagub-sudikerta-mengerucut-ke-3-nama

Sumber di Golkar menyebut, ada kandidat ‘kuda hitam’ yang menguntit tiga kandidat Cawagub yang sudah mengerucut, yakni Arya Wedakarna.

Survei Cawagub akan Dibuka Agustus Nanti


DENPASAR, NusaBali
Perburuan Cagub Partai Golkar yang juga Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta mencari Calon Wakil Gubernur (Cawagub) mendekati matang. Kini ada 3 nama sudah mengerucut sebagai tandem politisi asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung berjuluk SGB (Sudikerta Gubernur Bali) ini di Pilgub Bali 2018.

Bocoran yang diperoleh NusaBali di internal Golkar, Senin (17/7) tiga nama yang menjadi kandidat Cawagub dan memiliki peluang besar adalah 2 kader senior Golkar Bali, yakni I Nyoman Sugawa Korry dan I Wayan Geredeg. Sugawa Korry politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Meskipun menyatakan menolak maju Pilgub Bali dengan mendorong non kader, nama Sugawa masih diharapkan para kader bisa menjadi pendamping Sudikerta. Sugawa Korry diharapkan mendulang suara besar di Kabupaten Buleleng.

Kemudian kader lainnya I Wayan Geredeg fungsionaris DPP Partai Golkar sekaligus Korwil Bali. Geredeg yang mantan Bupati Karangasem dua periode ini kemungkinan akan menjadi pilihan sebagai tandem Sudikerta karena dia juga gencar sosialisasi dan memiliki basis massa riil di Karangasem, bahkan seluruh Bali. Nama terakhir yang mengerucut ada I Made Mudarta, Ketua DPD Demokrat Bali yang politisi asal Desa Nusa Sari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Mudarta pilihan tandem SGB untuk menggaet suara Partai Demokrat yang berjumlah 14,74 persen saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2015.

”Saat ini Sugawa, Geredeg dan Mudarta. Ada 1 orang lagi kuda hitam,” ujar sumber NusaBali di internal Golkar. Siapa dia? Sumber tadi menjelaskan sosok kandidat cawagub alias kuda hitam yang menguntit tiga kandidat Cawagub tadi adalah Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Wedakarna sebelumnya sempat paling berpeluang dan diincar Golkar jadi tandem SGB di Pilgub Bali 2018. Hanya saja Wedakarna sampai saat ini belum memberikan kepastian atas kesiapan dirinya maju. Hal ini sama dengan sikap kandidat lainnya seperti Sugawa Korry dan Mudarta, bahkan Geredeg yang masih saru geremeng bersikap.

“Wedakarna dan Mudarta, Sugawa dan Geredeg sama-sama belum menyatakan siap maju di Pilkada Bali 2018. Makanya jadi agak lama juga ini penetapan paket pasangan calon (Paslon) di Golkar,” tegas sumber NusaBali ini. Benarkah? Sugawa Korry dikonfirmasi NusaBali soal dirinya masih menjadi harapan dari kader maju bertandem dengan SGB di Pilgub Bali menyatakan dirinya sudah sejak lama tidak menyatakan maju di Pilgub Bali. “Saya sudah sampaikan sejak awal ya diharapkan non kader yang maju sebagai cawagub,” tegas Sugawa.

Sedangkan Mudarta yang dihubungi NusaBali mengatakan Demokrat menunggu keputusan DPP Partai. Karena untuk koalisi dan mengusung calon sepenuhnya kewenangan DPP, yakni Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Saya seperti air mengalir saja. Keputusan rekomendasi calon untuk Pilgub Bali masih menunggu DPP Partai. Peta politik dan situasi di Bali sudah kami komunikasikan dengan DPP. Tetapi masih menunggu keputusan DPP Demokrat,” tegas Mudarta.  Sedangkan Geredeg tidak bersedia komentar atas peluang dirinya menjadi Cawagub Sudikerta. “Saya no comment lah soal itu,” ujar Geredeg ketika dihubungi, kemarin. Sementara Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya secara terpisah menyebutkan nama-nama yang disurvei DPP Golkar sebagai tandem SGB akan dibuka sekitar Agustus nanti.

“Jadi masih ada waktu sebulan lagi. Mekanisme kita itu kan jelas survei acuannya,” kata Wijaya usai rapat di DPD I Golkar Bali senin kemarin. Wijaya juga menegaskan untuk saat ini Koalisi Partai Golkar dengan Partai Demokrat sudah selesai dan disepakati berlanjut di Pilgub Bali 2018, setelah Tahun 2013 juga berkoalisi. “Soal 3 kandidat paket yang sudah mengerucut kan memang masuk daftar survei, tetapi hasil surveinya itu mereka masih bertarung,” tegas Wijaya. *nat

Komentar