Warga Binaan Lapas Singaraja Ikuti UAS
SINGARAJA , NusaBali - Sebanyak sepuluh Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja mengikuti Penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) program kejar paket, pada Senin (27/11).
Mereka melaksanakan Penilaian Akhir Semester Tahun Ajaran 2023/2024 untuk kejar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Pelaksanaan penilaian akhir semester dimulai dari tanggal Senin (27/11) hingga Rabu (29/11).
Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Wayan Sutresna mengatakan, kegiatan kejar paket untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini merupakan salah satu implementasi dari pemenuhan hak warga binaan dalam pemenuhan pendidikan. Hal tersebut sebagaimana terkandung dalam Pasal 7 dan 9 UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. "Program ini untuk mengakomodir warga binaan putus sekolah serta yang memiliki keterbatasan untuk melanjutkan pendidikan," jelasnya.
Sementara dalam penilaian akhir ini pihak lapas bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng melalui Satuan Pendidikan Non Formal yakni Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Buleleng. "Yang mengikuti penilaian akhir, rinciannya Paket A 1 orang, Paket B 1 orang, dan Paket C 8 orang," kata Sutresna.
Sutresna menyebutkan, kegiatan kejar paket ini akan terus dilaksanakan dengan terencana dan sistematis agar menghasilkan pembinaan yang maksimal. "Jadi setelah mereka keluar dari Lapas dapat menyadari kesalahannya dan bertekad untuk menjadi manusia yang berguna. Ke depan tidak ada lagi WBP yang tidak memiliki ijazah setingkat SD, SMP dan SMA," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan program Pendidikan Kesetaraan disusun bersama dengan Lapas Singaraja. Program kesetaraan ini melibatkan guru pamong dari sekolah Sanggar Kegiatan Belajar Singaraja. "Harapannya, warga binaan yang sebelumnya putus sekolah bisa memiliki ijazah pendidikan dan bisa dimanfaatkan ketika sudah keluar dari tahanan," pungkasnya. 7mzk
Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Wayan Sutresna mengatakan, kegiatan kejar paket untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini merupakan salah satu implementasi dari pemenuhan hak warga binaan dalam pemenuhan pendidikan. Hal tersebut sebagaimana terkandung dalam Pasal 7 dan 9 UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. "Program ini untuk mengakomodir warga binaan putus sekolah serta yang memiliki keterbatasan untuk melanjutkan pendidikan," jelasnya.
Sementara dalam penilaian akhir ini pihak lapas bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng melalui Satuan Pendidikan Non Formal yakni Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Buleleng. "Yang mengikuti penilaian akhir, rinciannya Paket A 1 orang, Paket B 1 orang, dan Paket C 8 orang," kata Sutresna.
Sutresna menyebutkan, kegiatan kejar paket ini akan terus dilaksanakan dengan terencana dan sistematis agar menghasilkan pembinaan yang maksimal. "Jadi setelah mereka keluar dari Lapas dapat menyadari kesalahannya dan bertekad untuk menjadi manusia yang berguna. Ke depan tidak ada lagi WBP yang tidak memiliki ijazah setingkat SD, SMP dan SMA," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan program Pendidikan Kesetaraan disusun bersama dengan Lapas Singaraja. Program kesetaraan ini melibatkan guru pamong dari sekolah Sanggar Kegiatan Belajar Singaraja. "Harapannya, warga binaan yang sebelumnya putus sekolah bisa memiliki ijazah pendidikan dan bisa dimanfaatkan ketika sudah keluar dari tahanan," pungkasnya. 7mzk
Komentar