nusabali

Wabup Ipat: Lawan Perundungan dengan Prestasi

  • www.nusabali.com-wabup-ipat-lawan-perundungan-dengan-prestasi

NEGARA, NusaBali - Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mengajak generasi muda untuk mengambil sikap melawan dan mencegah perundungan atau bullying di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Sarannya, salah satu cara untuk melawan perundungan itu adalah dengan fokus mengukir prestasi.

Hal tersebut disampaikan Wabup Ipat saat memberikan arahan pada acara Sarasehan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang diikuti para Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jembrana, di Gedung Pendopo Kesari, Kelurahan Bajar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (11/11) malam. 

Sarasehan Wasbang itu mengangkat tema 'Intimidasi, Kekerasan, Bully dan Etika Moral Generasi Muda'. Menurut Wabup Ipat, perundungan sering terjadi pada anak-anak, khususnya yang sudah memasuki masa remaja. Saat ini, perundungan tidak hanya dilakukan secara fisik saja. Perundungan dengan komentar-komentar negatif, baik secara langsung ataupun melalui berbagai platform media sosial banyak ditemui dan tidak jarang bisa memberikan trauma bagi korban. 

"Bully biasa terjadi diantara kalangan remaja. Misalkan saling mengejek dan lain sebagainya. Karena sejatinya mereka (oknum pelaku bullying) berusaha untuk menjadi dominan, berusaha untuk menunjukan siapa diri mereka," ucap Wabup Ipat.

Wabup Ipat menambahkan, perundungan juga bisa terjadi karena ketidakmampuan memberikan prestasi. Sehingga orang-orang seperti itu, akan mengambil tindakan dengan mencoba menjatuhkan teman lainnya. "Ketika ada satu orang yang tidak memiliki prestasi, tapi dia ingin menunjukan diri, maka dia akan mencari cara-cara bagaimana merendahkan yang lain. Dengan harapan yang di-bully ini akan semakin rendah dan yang mem-bully ini akan muncul sebagai dominan," ucapnya. 


Tindakan perundungan itu, kata Wabup Ipat, tentunya tidak dapat terus-menerus dibiarkan. Menurutnya, tindakan perundungan itu harus dihentikan baik oleh korban maupun oleh orang di sekitarnya. "Itu yang harus diwaspadai dan dilawan. Dilawan dengan menunjukan prestasi. Jangan membalas dengan cara membully lagi. Dan apabila sudah kelewat batas, maka adik-adik bisa melaporkan ke pihak berwenang," ujar Wabup Ipat.

Sementara Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana yang turut hadir dalam cara tersebut, mengatakan kasus-kasus kekerasan terhadap anak termasuk perempuan ini seperti fenomena gunung es. "Jadi fenomena gunung es ini terlihat kecil tetapi di dasarnya yang tidak terlihat masih cukup banyak hal. Ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah keengganan baik itu korban, lingkungan ataupun orangtua untuk menyampaikan adanya kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa maupun sesama remaja," ujarnya.

AKBP Dewa Juliana menjelaskan, salah satu hal yang juga sangat perlu diantisipasi bersama adalah terkait dengan kekerasan seksual. Menurutnya, para korban kekerasan seksual itu sangat riskan menjadi korban perundungan hingga dikucilkan oleh lingkungannya. Bahkan ada kemungkinan orang yang menjadi korban itu akhirnya mencari pelampiasan.

"Adanya kekerasan seksual, kekerasan fisik akan berujung pada perundungan. Mungkin yang sudah menjadi korban, diejek oleh temannya, kemudian terus dibully akhirnya korban ini bisa juga melakukan kekerasan dan perundungan," ujar AKBP Dewa Juliana. 

AKBP Dewa Juliana menambahkan, perkembangan teknologi saat ini tidak mengecilkan atau mengurangi dampak perundungan. Bahkan, AKBP Dewa Juliana menyatakan, dengan teknologi informasi media sosial  yang tidak digunakan dengan bijak, seperti adanya pemberitaan-pemberitaan tentang kekerasan seksual juga bisa menjadi perundungan.

"Cek dulu informasi yang mungkin diterima, tidak langsung dishare. Jangan sampai adik-adik membantu para pelaku yang ingin melakukan perundungan terhadap seseorang," ucap AKBP Dewa Juliana. 7ode

Komentar