nusabali

BWS Bali Penida Keruk Tukad Mati Legian

Target Menyelesaikan Sepanjang 350 Meter hingga Akhir November

  • www.nusabali.com-bws-bali-penida-keruk-tukad-mati-legian

MANGUPURA, NusaBali - Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida menormalisasi alur Tukad Mati sebagai persiapan menghadapi musim hujan yang akan segera tiba. Proses normalisasi yang dimulai sejak Senin (6/11) bertujuan untuk mengantisipasi masalah banjir yang sering terjadi saat musim hujan tiba.

Satker OP SDA BWS Bali Penida Made Denny Setya Wijaya, mengatakan proyek normalisasi ditargetkan mengeruk sepanjang 350 meter di sekitar area Legian. Saat ini, pihaknya telah berhasil mengerjakan sekitar 60-70 meter dari total target tersebut. Sementara sampah dan sedimen yang terakumulasi di alur Tukad Mati juga telah diangkut keluar sebagai bagian dari upaya pencegahan potensi banjir.

“Untuk angka jumlah pengangkutan sedimennya belum kami rekap untuk hari ketiga, namun pengerjaannya sudah sepanjang 60-70 meter” beber Wijaya, saat dikonfirmasi, Rabu (8/11) siang.

Lebih lanjut dia menjelaskan jika normalisasi diperkirakan akan berlangsung hingga akhir November 2023. Meski musim hujan di wilayah Bali diperkirakan sudah masuk pada pertengahan November 2023, Wijaya menilai hal itu tidak menjadi suatu masalah yang besar.

“Perkiraan kami masih aman dan tidak ada kendala. Namun kami akan lakukan percepatan, sehingga target maksimal akhir November 2023,” tegas Wijaya.

Dia juga menyebutkan bahwa pengerukan sedimentasi di alur Tukad Mati merupakan bagian dari program periodik yang dilaksanakan setiap tahun. Meskipun demikian, implementasi program ini baru dimulai sejak 2022 pada beberapa bagian alur Tukad Mati, sehingga dampaknya belum bisa sepenuhnya terlihat.

Walau begitu, dia optimistis ada dampak positif dari normalisasi alur Tukad Mati. Dengan tindakan proaktif ini diharapkan memberikan solusi efektif terhadap permasalahan banjir dan penumpukan sampah di alur Tukad Mati, serta mengurangi dampaknya pada masyarakat setempat.

“Kami berharap dengan langkah ini dapat mengurangi risiko banjir di wilayah sekitar,” harap Wijaya. 7 ol3

Komentar