nusabali

Konservasi Gangga Lestari Kekurangan Stok Tukik

  • www.nusabali.com-konservasi-gangga-lestari-kekurangan-stok-tukik
  • www.nusabali.com-konservasi-gangga-lestari-kekurangan-stok-tukik

TABANAN, NusaBali - Konservasi Tukik Gangga Lestari di Pantai Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan krisis tukik (anak penyu). Ini disebabkan karena belum adanya musim penyu bertelur.

Di tengah krisisnya itu justru konservasi yang dikelola Desa Adat Yeh Gangga ini banyak menerima pesanan tukik.  Pesanan dari Januari hingga bulan Oktober 2023 kemarin diterima sekitar 200 ekor. Mereka yang memesan tukik sebagian besar adalah wisatawan asing dan domestik. 

Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia mengatakan krisisnya tukik di konservasi Gangga Lestari karena belum masanya tukik bertelur. Masa tukik bertelur antara bulan Mei-Agustus. "Sekarang stok tukik hanya 80 ekor. Itu pun tidak boleh dipesan karena untuk keperluan edukasi," ujarnya, Kamis (26/10). 

Untuk itu terhadap pesanan dari wisatawan tersebut, dia selaku pengelola belum bisa berbuat banyak. Solusinya hanya menunggu masa tukik kembali bertelur.

"Biasanya tahun lalu sampai bulan Januari kita masih punya stok kosong. Namun sekarang sudah habis, apa mungkin dipengaruhi musim panas ini kita juga belum tahu," akunya. 

Dolia menyebutkan pesanan tukik ke konservasi Gangga Lestari memang rutin terjadi. Sebab mereka yang memesan ini hendak membuat suatu kegiatan. Biasanya acara reuni ataupun kegiatan alam. 

Tukik dipesan di Yeh Gangga kadang juga dilepasliarkan di Pantai sanur. Per ekor tukik yang dipesan tersebut dijual seharga Rp 50.000.  "Kalau di tempat lain sampai Rp 250.000 per ekor. Tetapi dilengkapi dengan fasilitas lain seperti menari ataupun mengikuti kegiatan di desa. Kita belum bisa lakukan itu," tandasnya. 

Untuk itu sebagai satu-satunya konservasi di Tabanan diharapkan masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang tukik bisa datang ke Gangga Lestari. 

"Tidak harus datang jauh-jauh ke Kabupaten Badung.Apalagi untuk biaya masuk ke Gangga Lestari sifatnya hanya donasi sebesar Rp 2.000," tandas Dolia. 

Sebelumnya konservasi dibuat untuk menyelematkan telur penyu yang kerap dimakan anjing di seputaran Yeh Gangga. Sehingga Desa Adat Yeh Gangga berinisiatif melestarikan selain tujuan lainnya juga untuk menambah objek wisata ke Pantai Yeh Gangga. 

Bahkan menariknya bagi warga yang menemukan sarang penyu beserta telurnya akan diberikan upah Rp 100.000 per sarang. Dan konsep ini pun sekaligus mengajak masyarakat untuk sama-sama melestarikan satwa yang dilindungi tersebut. 7des

Komentar