nusabali

Jembatan Apet Dibiarkan Jebol, Ekonomi dan Pariwisata Sidemen Terdampak

  • www.nusabali.com-jembatan-apet-dibiarkan-jebol-ekonomi-dan-pariwisata-sidemen-terdampak

AMLAPURA, NusaBali.com – Sejak putus diterjang derasnya debit air Tukad Unda pada bulan Juli lalu, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bakal diperbaikinya Jembatan Apet yang menghubungkan Desa Tangkup, Kabupaten Karangasem, dengan Dusun Apet, Desa Selat, Kabupaten Karangasem.

Padahal jembatan ini merupakan akses penting penghubung antara Karangasem dan Klungkung. Sejauh ini hanya ada jembatan darurat dari kayu seseh dan kelapa yang hanya bisa dilintasi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Alhasil, akses yang menghubungkan Dusun Apet dan Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem menjadi lumpuh dalam empat bulan terakhir.

Putusnya jalan tersebut berdampak besar pada sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat. Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur alternatif tercepat dari daerah Sidemen menuju Kabupaten Klungkung.

Warga yang ingin ke pasar atau ke kota lain harus memutar sejauh puluhan kilometer melalui dua jalur, yaitu Muncan dan Sidemen.  

"Jarak tempuh menjadi lebih lama, sekitar 1 hingga 2 jam. Padahal, jika akses jalan lancar, hanya perlu waktu 5 menit," kata Ketua Pokdarwis Subak Umajero Sidemen, I Gede Apriantara, Rabu (25/10/2023).

Sidemen yang sedang berbenah sebagai destinasi pariwisata pun terkena imbasnya. Pasalnya, akses wisatawan menjadi tersendat lantaran infrastruktur yang tidak menunjang untuk perjalanan wisata.

"Banyak wisatawan yang enggan berkunjung ke Sidemen karena akses jalan terputus. Selain itu, pengiriman hasil pertanian dan perkebunan juga terganggu," kata Apriantara.

Wilayah Sidemen sendiri sebenarnya menjadi kawasan yang memiliki potensi pariwisata. Dengan pemandangan alam  yang masih asri, di kawasan ini tersedia vila dan akomodasi pariwisata. Persawahan di Sidemen juga menjadikannya sebagai wisata trekking yang digemari oleh wisatawan mancanegara.

"Jalan putus sejak 7 Juli 2023 lalu akibat debit air Sungai Unda meluap. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah," kata Apriantara.

Akibat putusnya jalan ini, puluhan banjar dari tiga desa di Kecamatan Sidemen, yaitu Desa Tangkup, Wisma Kerta, dan Sangkan Gunung, yang berada di jalur tersebut, mengalami keterisoliran.

Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut agar perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat bisa kembali berjalan lancar.

"Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan ini," pungkas Apriantara.

Komentar