Jalan Rabat Beton di Banyubiru Rampung

Apel penutupan TMMD dihadiri Sekda Jembrana I Made Budiasa mewakili Bupati Jembrana yang sekaligus menerima berita acara TMMD dari Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD yang juga Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja. Apel itu, dihadiri Danrem 163/Wira Satya (WSA), Brigjen TNI Agus Muchlis Latif, jajaran Forkopimda Jembrana, TNI, Polri, para tokoh dan masyarakat desa setempat.

Mewakili Pemkab Jembrana, Sekda Budiasa mengucapkan terima kasih dan memuji hasil kerja program TMMD ini. Menurutnya, pembangunan rabat jalan beton yang juga lengkap dengan pembangunan senderan termasuk juga plat deuker, itu tentunya sangat akan membantu kelancaran perekonomian masyarakat setempat. "Ini bisa mempercepat pembangunan, khususnya di lokasi sasaran. Dalam rangka memperlancar perekonomian, memperlancar transportasi baik untuk kendaraan maupun orang," ujar Sekda Budiasa.

Sekda Budiasa mengatakan, kegiatan non fisik yang diadakan melalui program TMMD ini, tentunya juga sangat bermanfaat bagi masyarakat. "Tentunya itu akan dapat merubah perilaku masyarakat, mengetahui hal-hal yang mungkin sebelumnya mereka belum ketahui. Dan juga khsususnya masyarakat di sini merasakan manfaatnya dan mereka pasti sangat bahagia," ucap Sekda Budiasa.

Danrem 163/WSA, Brigjen TNI Agus Muchlis Latif mengatakan, TMMD merupakan implementasi terhadap tugas pokok TNI. Tugas pokok tersebut diwujudkan dengan membantu pemerintah daerah mempercepat pembangunan di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dirinya pun menilai hasil TMMD di Banyubiru sudah sangat baik.

"Program TMMD ini tentunya sangat efisien, karena menggunakan tenaga TNI tanpa upah. Inilah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta mewujudkan ketahanan di suatu daerah," ujar Brigjen Agus Muchlis.

Lebih lanjut, Brigjen Muchlis Latif menjelaskan, TMMD ke-118 ini dilaksanakan dengan dua sasaran, yakni sasaran fisik dan sasaran non fisik. Sasaran fisik itu, adalah membangun jalan rabat beton sepanjang 1,4 km dengan ketebalan 15 centimeter (cm) dan lebar 2,6 meter. Di samping itu, juga ada bangunan senderan sepanjang 80 meter dengan tinggi 1,5 meter dan plat dekuer sepanjang 7 meter dengan tinggi 60 cm.

"Untuk sasaran non fisiknya ada berbagai macam kegiatan. Di antaranya penyuluhan dan sosialisasi wawasan kebangsaan, bela negara, radikalisme, tentang kesehatan, tentang hukum, percepatan penurunan stunting. Kemudian tentang pertanian yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar," ujar Brigjen Muchlis Latif.7ode