nusabali

130 Formasi PPPK Tak Ada Pelamar

Formasi untuk Penyandang Disabilitas Hanya Ada Satu Pelamar

  • www.nusabali.com-130-formasi-pppk-tak-ada-pelamar

Kekosongan pelamar karena membeludak di formasi tertentu, sedangkan di formasi lainnya justru tak terpikirkan.

MANGUPURA, NusaBali
Hasil seleksi administrasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Badung sudah diumumkan pada Senin (16/10). Ternyata ada sebanyak 130 formasi yang tidak ada pelamarnya. Bahkan, dari 48 formasi yang khusus disediakan untuk penyandang disabilitas, hanya dilamar oleh satu peserta.

Secara tahapan, penutupan pendaftaran PPPK tahun 2023 dilaksanakan 14 Oktober 2023. Ada sebanyak 5.230 peserta yang mendaftar yang bakal memperebutkan 2.382 formasi pada tiga jabatan fungsional, yakni guru sebanyak 939 formasi, tenaga kesehatan 1.225 formasi, dan tenaga teknis 218 formasi. Dari hasil seleksi verifikasi administrasi di masing-masing formasi, Wijaya menjabarkan pada jabatan fungsional guru, terdapat jumlah pendaftar 891, dengan status memenuhi syarat sebanyak 855 peserta dan tidak memenuhi syarat 36 peserta.

Untuk jabatan fungsional tenaga kesehatan, jumlah pendaftarnya sebanyak 2.279 dengan hasil memenuhi syarat 1.850 peserta dan yang tidak memenuhi syarat 429 peserta. Sedangkan untuk jabatan fungsional teknis, jumlah pendaftar mencapai 2.060 peserta, dengan hasil memenuhi syarat 892 peserta dan tidak memenuhi syarat 1.168 peserta.

Menariknta, dari data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Badung, ada formasi yang tidak ada pelamarnya sama sekali. Totalnya mencapai 130 formasi. Sebanyak 47 di antaranya merupakan formasi yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas. Artinya dari 48 formasi yang disediakan, hanya dilamar oleh satu peserta.

“Jadi sesuai ketentuan dalam seleksi PPPK ini ada persentase untuk yang disabilitas bisa ikut. Namun, dari 48 formasi yang tersedia untuk disabilitas, hanya satu orang yang melamar, sehingga ada 47 formasi tidak ada pelamarnya,” ujar Kepala BKPSDM Badung I Gede Wijaya, Rabu (18/10).

Adapun ratusan formasi yang tidak ada pelamarnya tersebut sebagian besar dari jabatan fungsional tenaga kesehatan dan tenaga teknis. Formasi tenaga kesehatan seperti Pembimbing Kesehatan Kerja, Tanaga Sanitasi Lingkungan, Bidan, Epidemiolog Kesehatan, Nutrisionis, Perekam Medis, Apoteker, Asisten Apoteker, Dokter Gigi, Terapis Gigi dan Mulut, Perawat, Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Administrator Kesehatan, Dokter, Pranata Laboratorium Kesehatan, Tenaga Elektromedis, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dokter Spesialis Obstetric Dan Ginekologi, Fisikawan Medis.

Kemudian formasi tenaga teknis yang kosong antara lain Analis Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pranata Sumber Daya Manusia Aparatur, Pranata Computer, Pranata Laboratorium Kemetrologian, Penera, Penguji Kendaraan Bermotor, Pengendali Organisme Pengganggu, dan Penyuluh Pertanian.

Masih menurut Wijaya, kekosongan pelamar pada sejumlah formasi tak hanya terjadi di Badung, melainkan juga daerah lainnya. Selain harus relevan antara surat keterangan pengalaman kerja dan kualifikasi pendidikannya, kekosongan pelamar juga karena membeludak di formasi tertentu, sedangkan di formasi lainnya justru tak terpikirkan.

“Saya sempat bertemu Kepala BKPSDM Denpasar, ternyata kondisinya sama banyak yang kosong pelamarnya, karena pelamar itu kan melamar pakai akunnya masing-masing melalui aplikasi. Mereka bebas mendaftar di formasi mana. Tapi mungkin dalam pemikiran mereka, dipilihlah formasi yang peminatnya sedikit agar bisa lolos. Tapi ternyata membeludak di formasi itu, dan di beberapa formasi justru kosong pelamarnya,” jelas Wijaya.

Birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara ini menambahkan, karena pendaftaran telah ditutup, maka formasi yang kosong pelamar akan dimohonkan kembali pada seleksi PPPK di tahun mendatang. “Nanti kita akan ajukan lagi selama ketentuan ada, prosedur ada. Tidak berhenti hanya di tahun ini, karena untuk memenuhi kebutuhan pegawai bukan dalam satu tahun saja. Setiap tahun akan ada pegawai yang pensiun,” kata mantan Kabag Humas Setda Badung ini. 7 ind

Komentar