nusabali

Rudolf Dethu Bangun Rumah Tanjung Bungkak

Tuan Rumah bagi Beragam Fasilitas dan Kegiatan Seni

  • www.nusabali.com-rudolf-dethu-bangun-rumah-tanjung-bungkak
  • www.nusabali.com-rudolf-dethu-bangun-rumah-tanjung-bungkak
  • www.nusabali.com-rudolf-dethu-bangun-rumah-tanjung-bungkak
  • www.nusabali.com-rudolf-dethu-bangun-rumah-tanjung-bungkak
  • www.nusabali.com-rudolf-dethu-bangun-rumah-tanjung-bungkak

DENPASAR, NusaBali - Mantan Manajer Band Superman is Dead (SID) Rudolf Dethu kembali menginisiasi sebuah creative hub di Pulau Dewata. Rumah Tanjung Bungkak (RTB), sebuah creative hub berukuran hampir 60 are disebut sebagai salah satu yang terbesar di Denpasar.

RTB yang terletak di di tengah Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk Nomor 171, Tanjung Bungkak, Denpasar Timur, kini menjadi tuan rumah bagi beragam fasilitas dan kegiatan seni, dari konser hingga pertunjukan mural.

RTB hadir dengan fasilitas yang cukup mencengangkan, mencakup gedung pertunjukan yang dapat menampung hingga 400 orang (indoor) dan lebih dari 500 orang (outdoor), serta taman (amphitree) yang dapat menampung lebih dari 50 orang.

"Ketika gedung pertama kali ditemukan, kondisinya agak terbengkalai dan butuh cukup banyak perbaikan," ujar Dethu saat soft opening RTB, Minggu (15/10).

Dethu bersama rekan kemudian mengupayakan investasi dan menjalankannya sebagai creative hub yang mampu menjanjikan. Berbagai fasilitas yang telah beroperasi termasuk toko album (vinyl) rekaman (records store & merchandise), bar, dan restoran, studio tari, serta butik eksklusif rockabilly. Dan yang lebih menarik lagi, sejumlah restoran nasional dan kedai makanan lokal  akan segera bergabung, disusul dengan toko buku, studio musik, showroom motor gede (moge), dan banyak lagi yang akan datang.

Dethu, yang selalu memelihara mimpi untuk masa depan yang lebih cerah, menghadapi tantangan untuk meyakinkan orang bahwa creative hub adalah konsep yang brilian. Meskipun masih mencari pola bisnis yang tepat, setiap langkah yang mereka ambil membuktikan bahwa socio-commercial enterprise adalah jalan yang tepat untuk hadir di era kini.



"Dengan dukungan teman-teman, RTB pun terwujud, dan keyakinan mereka semakin kuat," ujarnya.

Rudolf Dethu menjelaskan bahwa yang membedakan RTB adalah atmosfer komunitas. RTB merupakan rumah bagi individu yang berpikiran serupa, dan seringkali pertemuan-pertemuan tidak terencana dianggap sebagai berkah (serendipity).

"Ini adalah elemen yang kurang dimiliki oleh tempat-tempat komersial. Di RTB, kolaborasi dan kreativitas berkembang dengan sendirinya," sebut Dethu yang berpengalaman menjadi Co Director Rumah Sanur Creative Hub.

Dethu pun berbagi visi RTB untuk masa depan, termasuk rencana untuk mengadakan acara yang sudah kerap berjalan yaitu jazz setiap hari Selasa (dua minggu sekali) dan akustik serta DJ setiap minggu, dan juga siap membuka pintu selebar-lebarnya bagi kreator-kreator yang akan mengisi ruang-ruang kreatif RTB secara tidak terbatas.

RTB diharapkan bukan sekadar tempat hiburan, melainkan pusat kolaborasi dan kreativitas yang mendorong pertumbuhan seni dan budaya di Bali. RTB menjadi rumah bagi berbagai seniman dan komunitas yang menginspirasi, menjadikannya tempat yang hidup dengan geliat kreativitas yang tak mandeg dan tak melulu 'itu-itu saja' di Denpasar.7 cr78

Komentar