nusabali

TPA Mandung Terbakar Diawali Suara Ledakan

Bupati Sanjaya Bentuk Tim Terpadu untuk Upaya Pemadaman

  • www.nusabali.com-tpa-mandung-terbakar-diawali-suara-ledakan

TABANAN, NusaBali - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, terbakar pada Sabtu (14/10) sekitar pukul 03.00 dini hari, diawali dengan suara ledakan keras.

Untuk penanganan kebakaran, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya usai sembahyang dari Pura Besakih langsung menuju lokasi. Diputuskan, bakal dibentuk tim koordinasi lintas OPD agar penanganan maksimal dan tidak mengganggu aktivitas warga terutama timbulan asap yang masuk sampai kawasan pemukiman.

Pantauan di lapangan pada Sabtu siang, lima unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tabanan dan Pemkab Badung sedang berjibaku memadamkan api. Pemadam mengambil air dari saluran irigasi subak yang posisinya berdekatan berada di selatan TPA. Api sudah sempat berhasil dipadamkan, tetapi karena angin cukup kencang muncul lagi titik-titik api di kawasan tersebut.

Tak hanya melibatkan tim pemadam kebakaran, untuk menjinakkan si jago merah juga melibatkan tim BPBD Tabanan hingga TNI–Polri. Munculnya api pun telah menyebar ke beberapa titik hingga ke bagian sisi timur. Bahkan kebakaran juga menimbulkan asap pekat yang menyebar di sekitar lokasi.


Kepala UPTD TPA Mandung I Wayan Atmaja mengatakan api pertama kali muncul dari sebelah utara bagian tengah tumpukan sampah. Diawali dengan suara ledakan seperti suara mercon. “Awalnya timbul suara ledakan, kemudian petugas yang sudah standby melaporkan langsung ke pemadam kebakaran,” ucap Atmaja.

Disebutkannya, sejak dini hari api belum bisa dipadamkan secara total. Sebab munculnya api terjadi di sejumlah titik karena tiupan angin yang cukup kencang. “Belum bisa dipadamkan total, kami masih stand by,” kata Atmaja.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ekayana, menambahkan untuk pemadaman api di TPA Mandung dikerahkan 5 kendaraan damkar dari Pemkab Tabanan dan dari Pemkab Badung. Pemadaman api dilakukan dari sebelah utara hingga sebelah timur. “Dari luas 1,8 hektare timbunan sampah, sekitar 70 persen kawasan sudah terbakar,” ujarnya.

Dia menegaskan penyebab dari kebakaran ini karena ledakan gas metan. Ditambah lagi sedang musim kemarau sehingga api begitu cepat merambat ke timbunan sampah yang lain. “Per hari sampah yang masuk ke TPA Mandung mencapai 110 ton. Timbunan sampah hingga sekarang tingginya sudah mencapai 20 meter,” ujar Ekayana.

Buat sementara karena masih kondisi darurat, dia memutuskan untuk menyetop sementara pembuangan sampah baru ke TPA Mandung sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembuangan dialihkan ke eks galian C yang ada di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan. “Termasuk sampah dari kodya (Kota Denpasar) yang sebelumnya dialihkan ke TPA Mandung karena TPA Suwung terbakar, juga dialihkan ke Kelating,” kata Ekayana.

Foto: Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya meninjau lokasi kebakaran di TPA Mandung, Sabtu kemarin, seusai sembahyang bersama jajaran DPD PDIP Bali di Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. -DESAK

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya yang turun ke lokasi, mengatakan penanganan kebakaran bakal dilakukan secara optimal. Telah dibentuk tim koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

“Kita tidak ingin nanti, terutama asap, ini masuk pemukiman warga. Tapi astungkara sejauh ini masih aman, warga belum ada yang mengeluh dan mudah-mudahan tidak terjadi. Karena saya pantau asap ini membubung ke atas bukan ke samping,” ujar Bupati Sanjaya.

Disebutkannya, untuk mengatasi TPA Mandung agar tak kerap kali terjadi kebakaran telah dipikirkan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendeknya bakal diperintahkan melakukan penyiraman 3 jam sekali terutama saat musim kemarau. “Intinya jangan sampai menunggu kebakaran. Karena ketika menunggu kebakaran biaya penanganan lebih tinggi. Bikin kawasan sekitar menjadi basah,” tandas Bupati Sanjaya.

Disinggung apakah Tabanan bakal menetapkan status darurat atas kebakaran ini? Bupati Sanjaya mengaku masih akan membahasnya di rapat. Karena untuk menentukan status darurat harus berdasarkan kajian. “Kita masih rapatkan hal ini,” ucapnya.

Untuk diketahui di TPA Mandung kerap kali terjadi peristiwa kebakaran. Kebakaran terakhir di 2019. Hampir dua minggu api belum bisa dipadamkan. Beruntung saat itu ada hujan sehingga api berhasil dipadamkan. Saat kebakaran 2019 itu api pertama kali muncul di bagian selatan. 7 des

Komentar