nusabali

Dekorasi Natural Bali, Tren Baru yang Menantang

  • www.nusabali.com-dekorasi-natural-bali-tren-baru-yang-menantang
  • www.nusabali.com-dekorasi-natural-bali-tren-baru-yang-menantang
  • www.nusabali.com-dekorasi-natural-bali-tren-baru-yang-menantang

DENPASAR, NusaBali.com - Tren dekorasi pernikahan di Bali kini mulai berubah dari dekorasi berbahan gabus (styrofoam) menjadi dekorasi natural yang bernuansa alami. Perubahan tren ini tentunya membawa tantangan tersendiri bagi para perajin dan pengusaha dekorasi.

I Made Surya Adnyana alias De Lepo, seorang pengusaha dekorasi asal Denpasar, mengatakan bahwa dekorasi natural memiliki beberapa tantangan tersendiri. Salah satunya adalah bahan baku yang harus disiapkan H-1 atau H-2 sebelum acara. Selain itu, dekorasi natural juga sangat sensitif terhadap cahaya matahari dan suhu udara yang berubah-ubah.

"Dekorasi gabus bisa dikerjakan jauh hari, untuk mencari bahan sangatlah mudah, menentukan harga juga tidak begitu mahal dan pengerjaannya cukup dapat dikerjakan dan setelah selesai digunakan dekorasi ini bisa diservis dan perbaiki lagi," kata De Lepo, Senin (9/10/2023).

Saat ini dekorasi alami terbuat dari daun-daunan yang terdiri dari daun kelapa, daun enau, busung, ron, ambu dan slepan.  Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dekorasi alami bisa menghabiskan 50 kg ambu, slepan, dan daun-daun lainnya.

Meskipun memiliki tantangan tersendiri, De Lepo yang menggeluti usaha dekorasi sejak 2015 ini mengaku bahwa tren dekorasi natural ini memiliki potensi yang besar. Selain lebih ramah lingkungan, dekorasi natural juga dapat memberikan kesan yang lebih elegan dan mewah.

"Dekorasi natural ini bisa menjadi salah satu usaha yang dapat mendorong perputaran ekonomi dan mensupport usaha-usaha para petani / perkebunan lokalan dalam hal untuk mencari daun -daunan sebagai bahan dekorasi yakni slepan, ambu, ron dan busung," terang pemilik usaha Made Bali Dekorasi di Jalan Sedap Malam No. 200 Denpasar ini. 

De Lepo berharap agar para pengusaha dekorasi di Bali dapat bersaing secara sehat dan saling memberikan ide-ide baru dalam menciptakan gebrakan baru dalam dunia dekorasi.

"Harapan saya sebagai pengusaha dekorasi adalah, pertama agar usaha dekorasi ini mampu menjadi salah satu usaha yang dapat membantu krama bali dalam melangsungkan kegiatan yadnya seperti pernikahan dan kegiatan upacara lainya," kata De Lepo yang mantan karyawan hotel di Kuta ini.

Menyiasati Dekorasi Natural Tahan Lama

Untuk mengatasi tantangan dekorasi natural yang mudah layu, De Lepo memiliki beberapa trik khusus. Salah satunya adalah dengan menyemprotkan air gula ke bagian-bagian ulatan/anyaman dekorasi.

"Trik yang dilakukan mengakali dengan menyemprotkan air gula yakni ‘sprite’ atau soda yang dicampur dengan air untuk menyemprot bagian-bagian ulatan/anyaman dekorasi ini agar sebelum acara tidak mengering," kata De Lepo.

Selain itu, De Lepo juga menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi agar dekorasi dapat bertahan lebih lama.

Usaha dekorasi De Lepo mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai dengan budget mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 30 juta, tergantung kerumitan, jarak tempuh, model yang ditampilkan dan banyaknya bahan-bahan yang digunakan. 

Dekorasi yang sering dipasang pada acara pernikahan terutama selain di kota Denpasar, juga menembus lintas kabupaten seperti Jembrana, Buleleng, hingga Karangasem. *m03

Komentar