nusabali

Mahasiswa Undiksha Latih Siswa Tunanetra Menulis Aksara Bali

Gunakan Media Relief Aksara Bali (Reaksi) Berbantuan Suara

  • www.nusabali.com-mahasiswa-undiksha-latih-siswa-tunanetra-menulis-aksara-bali

SINGARAJA,NusaBali - Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan literasi aksara Bali bagi siswa tunanetra.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) mahasiswa Undiksha mengaktualisasi melalui Media Relief Aksara Bali (Reaksi) Berbantuan Suara. Inovasi ini diaplikasikan pada siswa di SLB Negeri 1 Tabanan.

Tim PKM-PM ini terdiri atas Ni Pande Kadek Dewi Sudiartini sebagai ketua, dan anggota Ni Kadek Trisna Putri Utami, Ni Kadek Feby Widianita, Ni Kadek Ayu Gita Wulandari, dan Desak Made Dian Widianingsih.

Ketua Tim, Dewi Sudiartini menjelaskan munculnya ide untuk membuat inovasi ini tidak terlepas dari kesulitan guru dalam menemukan strategi mengajar akrasa Bali dan media pembelajaran yang tepat akibat keterbatasan anak tunanetra. “Berdasarkan permasalahan tersebut akhirnya pihak sekolah berdiskusi dengan tim PKM-PM dan sepakat untuk mengadakan program pelatihan menulis aksara Bali menggunakan Reaksi berbantuan suara,” jelasnya.

Pada media ini, relief aksara Bali dibuat berbentuk cekung dan bisa dengan mudah diraba dengan jari. Selain itu juga berisi tombol audio yang dapat mengeluarkan suara. “Maka dari itu, media ini didesain dapat diraba dan didengarkan sesuai gaya belajar anak tunanetra. Anak tunanetra lebih banyak belajar dengan meraba dan mendengar akibat keterbatasan melihatnya,” jelasnya.

Tahapan pelatihan disesuaikan dengan gaya belajar anak tunanetra, yaitu meraba dan mendengarkan, latihan dimulai dengan meraba Reaksi, selanjutnya mengenal bentuk-bentuk Reaksi, membaca kata sederhana menggunakan Reaksi berbantuan suara seperti menggabungkan dua kotak aksara contohnya “ka” dan “ca” sehingga akan terbaca “kaca”, dan selanjutnya menulis aksara Bali pada kertas khusus yang dilapisi benang Kasur.

Pelatihan tersebut melibatkan 4 orang guru di SLB Negeri 1 Tabanan terkait dengan diskusi dan sharing ilmu dalam cara mengajarkan aksara Bali kepada anak Tunanetra menggunakan media Reaksi berbantuan suara. Selanjutnya, dilanjutkan dengan tahap pendampingan yakni guru melatihkan ke anak tunanetra.

Kegiatan ini untuk mendukung Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, lebih tepatnya pada pasal 7 yang menyatakan Bulan Bahasa Bali dapat diselenggarakan oleh Desa Adat, lembaga pendidikan, Swasta dan/atau Masyarakat. Tentunya, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di sekolah dapat diwujudkan dengan lomba menulis aksara Bali yang dilakukan oleh anak-anak tunanetra untuk meningkatkan jiwa kompetisinya.

Kompetisi menulis aksara Bali berhasil diwujudkan oleh anak tunanetra yang diikuti oleh 9 orang. Hasil akhir yakni 3 orang anak tunanetra menghasilkan tulisan yang sangat baik, 4 orang anak tunanetra menghasilkan tulisan yang baik, dan 2 orang menghasilkan tulisan yang cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan literasi aksara Bali anak tunanetra dalam menulis dan membaca kata sederhana menggunakan aksara Bali. 7

Komentar