Ten Hag Diingatkan MU Berpotensi Krisis

Setelah memenangi Piala Liga dan finis tiga besar pada musim debut Ten Hag, MU tersendat. MU tampil kurang meyakinkan sehingga hanya dua kali menang dan dua kali kalah dalam empat laga pertama Premier League.

MU akan mencoba ke jalurnya usai jeda internasional dan kekalahan 1-3 di kandang Arsenal. Bruno Fernandes dkk akan menghadapi laga tricky saat menjamu Brighton, di Old Trafford, Sabtu (16/9) besok, sebelum menantang Bayern Muenchen pada matchday pertama Liga Champions.

Mike Phelan pernah menjadi tangan kanan manajer legendaris MU Sir Alex Ferguson dan Ole Gunnar Solskjaer. Phelan memperingatkan Ten Hag, bahwa tiga kekalahan beruntun cukup membuat MU dianggap dalam situasi krisis.

"Ten Hag dan staf pelatihnya telah membuat sebuah perbedan, dari yang ditinggalkan sebelumnya. Mereka mengubah banyak hal dan mengubah mereka dengan cepat," kata Phelan kepada Sky Sports.

Menurut Phelan, sudah pasti ada perbedaan standar. Sejauh ini merupakan kesuksesan besar, atau relatif sukses dalam satu musim. Phelan yakin bahwa Ten Hag ingin meneruskan suksesnya. Dia mengakui memang ada naik-turun di awal musim ini, tapi menurutnya MU bisa membuat kemajuan.

"Mereka telah menghabiskan banyak uang di jendela transfer tapi dia butuh waktu. Semua orang butuh waktu untuk berdampak. Orang-orang melupakan hal itu, tapi anda memang harus memenangi banyak pertandingan sepakbola,"kata eks pemain MU itu.

Menurutnya, ini adalah MU. Jika kalah di satu pertandingan, orang bisa mengatakan itu hanya sebuah kejutan. Tapi juga kalah dua atau tiga pertandingan beruntun, kata Phelan, itu sebuah krisis.

"Saya memahami yang sedang Ten Hag lalui. Selalu ada cerita tentang Manchester United setiap hari, semua media mencoba mencari cerita. Meski ada banyak pekerjaan dilakukan. Namun, mereka tetap butuh kemenangan," kata Phelan tentang Erik ten Hag. *