nusabali

Ni Nengah Widiasih dan Prof IGN Sudiana Terima Anugerah dari BPIP

BPIP Berikan 18 Anugerah Ikon Prestasi dan Insan Pancasila 2023

  • www.nusabali.com-ni-nengah-widiasih-dan-prof-ign-sudiana-terima-anugerah-dari-bpip

BANDUNG, NusaBali - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan penghargaan kepada 18 peraih Anugerah Ikon Pancasila dan Insan Pancasila 2023 di Gedung Konferensi Asia Afrika (Gedung Merdeka) Kota Bandung.

“Para Ikon (prestasi) dan Insan Pancasila ini diharapkan terus menjadi panutan sebagai sumber inspirasi kita bersama untuk membangun dan mencintai Indonesia,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi, di Bandung, Sabtu (9/9/2023).

Yudian juga berharap pemberian penghargaan ini bisa senantiasa menjaga nilai Pancasila selalu ada dalam sendi kehidupan masyarakat di Indonesia.

“Kita semua berharap penganugerahan ini menjadi pemicu dalam mengakselerasi pembumian serta nilai-nilai Pancasila di seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Terkait dengan pemilihan Kota Bandung dan Gedung Konferensi Asia Afrika sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan BPIP tahun 2023, kata Yudian, karena lokasi tersebut merupakan simbol semangat Pancasila lewat peristiwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

“68 tahun lalu, kita semarakkan semangat yang senada dengan Pancasila. Kita gaungkan solidaritas lewat Konferensi Asia Afrika,” kata Yudian.

Pada 2023, terdapat 18 orang peraih penghargaan dari BPIP dengan rincian pada kategori Ikon Prestasi Pancasila sebanyak lima orang dan Insan Pancasila 13 orang.

Para peraih penghargaan dalam kategori Ikon Prestasi Pancasila, adalah, Latifah Nurahmi (Sains & Inovasi), Prof. Emil Salim (Kewirausahaan Sosial), Titiek Puspa (Seni dan Budaya), Alissa Wahid (Lintas Iman), dan Ni Nengah Widiasih (Olahraga).

Sedangkan untuk kategori Insan Pancasila diberikan kepada Taufiq Kamal, M Alfatih Timur, Prof Muhammad Nurhuda, Tim Esport Evos, Ignatius Jonan, Umi Waheeda, Putri Ariani, Waljinah, Ulil Abshar Abdalla, Elga J Sarapung, Prof I Gusti Ngurah Sudiana, Risa Damayanti,  dan Imron Rosadi. 7 ant

Komentar