nusabali

Penataan Tukad Lila Ulangun: Mengembalikan Keindahan dan Kesucian Sungai

  • www.nusabali.com-penataan-tukad-lila-ulangun-mengembalikan-keindahan-dan-kesucian-sungai
  • www.nusabali.com-penataan-tukad-lila-ulangun-mengembalikan-keindahan-dan-kesucian-sungai
  • www.nusabali.com-penataan-tukad-lila-ulangun-mengembalikan-keindahan-dan-kesucian-sungai

DENPASAR, NusaBali.com - Sebuah langkah awal penuh inspirasi telah dimulai di Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Kegiatan gotong royong penataan Tukad Lila Ulangun telah dimulai dengan semangat tinggi pada Minggu (3/9/2023).

“Kegiatan ini adalah bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menjaga, memperindah, dan menjadikan sungai sebagai aset berharga,” kata Ketua KPS Lila Ulangun (Komunitas Pencinta Sungai Lila Ulangun) I Gede Deddy Dwiviana.
 
Lokasi sungai ini berada di Jalan Sedap Malam, tepatnya di sebelah Utara Banjar Kebonkuri Lukluk Kesiman, Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur.Tukad Lila Ulangun mengalir dari Tukad Bindu hingga ke Pantai Sanur. 

De Dedy mengungkapkan alasan di balik upaya penataan sungai ini. Yang utama adalah mengembangkan identitas lokal. “Wilayah Gumi Kebonkuri yang terdiri dari empat banjar, memiliki potensi sungai yang belum dimaksimalkan,” ujarnya. 

Ide untuk menjadikan Tukad Lila Ulangun  sebagai ikon di wilayah ini muncul dari kegiatan lomba mancing yang pernah diadakan. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran akan keindahan sungai di tengah perkembangan kota Denpasar.

Upaya ini juga dinilai sejalan dengan konsep Tri Hita Karana, yang mencakup hubungan manusia, alam, dan Tuhan. Dengan menjaga kesucian sungai, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan hubungan mereka dengan alam dan mencegah pencemaran sungai.

Tak kalah penting adalah sebagai upaya mencegah banjir. “Penataan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko banjir saat musim penghujan. Tukad Lila Ulangun sebelumnya dikenal sebagai Tukad Lukluk dan merupakan saluran penting di wilayah Gumi Kebonkuri,” jelasnya.

Sebelumnya dilangsungkan rapat pada Sabtu (2/9/2023) yang menyepakati dilakukannya penataan sungai termasuk Camat Denpasar Timur, prajuru banjar, panglingsir, dan kepala lingkungan. Selanjutnya, pengusaha tanaman di sekitar wilayah Gumi Kebonkuri Kesiman akan diajak untuk mendukung upaya ini.

De Dedy juga menekankan pentingnya menjaga kesucian sungai dan tidak menghilangkan ‘aura magis’ dari Kawasan Tukad Lila Ulangun. 

Di sini, terdapat tradisi unik seperti ‘Masakap Pasih’, yang melibatkan prosesi otonan dari pantai ke sungai, yang menjadi alasan penting dalam melestarikan sungai.

Sementara itu Lurah Kesiman I Nyoman Nuada berharap penataan sungai ini bisa mengubah persepsi sungai dari tempat pembuangan sampah menjadi daya tarik yang indah.

“Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi daerah-daerah lain untuk menjaga kelestarian lingkungan, menjaga kesucian sungai, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan langkah bijak dan tegas, diharapkan masalah sampah dan banjir bisa diatasi,” ujarnya.

Diharapkan pula bahwa penataan Tukad Lila Ulangun ini akan membuka jalan bagi sungai-sungai lain di Kota Denpasar untuk kembali menjadi aset berharga bagi masyarakat dan lingkungan, seperti yang pernah mereka alami di masa lalu. *m03

Komentar