nusabali

Komang-Ketut Dijanjikan Insentif

Guru-Siswa Sambut Gubernur Koster di SMAN 1 Singaraja

  • www.nusabali.com-komang-ketut-dijanjikan-insentif

Rata-rata angka kelahiran di masing-masing keluarga di Bali (2022), yakni 1,9 anak, kondisi ini mengancam keberadaan anak ketiga (Komang/Nyoman) dan keempat (Ketut)

SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster berjanji akan memberikan insentif pendidikan gratis khusus kepada anak ketiga (Komang/Nyoman) dan anak keempat (Ketut). Biaya pendidikan hingga jenjang Perguruan Tinggi (PT) akan diprogramkan saat dia kembali terpilih menjadi Gubernur Bali di periode kedua. Janji itu dilontarkan Koster saat program ‘Gubernur Menyapa’ di SMAN 1 Singaraja, Senin (21/8) pagi.

Dalam sambutannya Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini mengatakan saat ini Bali mengalami perubahan demografi yang sangat signifikan. Jumlah penduduk di Provinsi Bali saat ini mencapai 4,3 juta jiwa. Populasi orang asli Bali disebut Koster hanya 79 persen dari jumlah total penduduk. Sedangkan sisanya 21 persen adalah penduduk pendatang. Menurutnya populasi penduduk asli Bali, semakin menipis. Bahkan kini rata-rata angka kelahiran di masing-masing keluarga pada tahun 2022 lalu hanya 1,9 anak. Kondisi ini disebutnya sangat mengancam keberadaan anak ketiga dan anak keempat di Bali yang sudah sebenarnya menjadi warisan leluhur Bali.  

Gubernur Koster membeberkan data ancaman punahnya Komang dan Ketut dapat dilihat dari data anak usia sekolah. Dia merinci anak-anak di jenjang sekolah yang memakai nama depan mencirikan anak pertama meliputi Gede, Wayan dan Putu sebanyak 39 persen. Sedangkan anak kedua dengan nama depan Kadek, Made dan Nengah 36 persen. Lalu nama depan Komang hanya 18 persen sedangkan siswa dengan nama depan Ketut sebagai ciri anak keempat hanya 6 persen.

“Kalau ini terus dibiarkan, lama-lama Ketut bisa punah. Gara-gara program KB orde baru yang terlalu berhasil. Saya mendorong hentikan KB dua anak. Tetapi KB adalah keluarga berencana dan berkualitas. Rencanakan jumlah anak sesuai dengan kemampuan,” terang alumni SMAN 1 Singaraja ini.

Foto: Gubernur Koster (kiri) memberikan kuis kepada siswa dalam acara ‘Gubernur Bali Menyapa’ di SMAN 1 Singaraja, Senin (21/8). -IST

Menurutnya, jika masyarakat terus mengikuti program pengendalian penduduk dengan dua anak cukup, dapat mengancam stabilitas Bali. Seperti kasus yang terjadi di negara-negara maju dengan program pengendalian penduduk yang sangat berhasil. Seperti Singapura, China dan Jepang. Situasi defisit penduduk saat ini malah memberikan insentif warga asing untuk tinggal di negara tersebut. “Tahun 70an rata-rata ibu-ibu melahirkan 5-6 orang anak, kemudian di tahun 2020 lalu rata-rata 2 anak dan 2022 kemarin sudah turun lagi 1,9 orang anak. Kalau defisit penduduk siapa yang mau diajak mebanjar, diajak megambel, diajak ngelawar dan ke pura,” ungkap Gubernur Koster.

Untuk menggugah masyarakat Bali kembali melestarikan budaya merencanakan anak sampai anak ke empat (Ketut) Gubernur Koster berjanji akan memberikan insentif pendidikan gratis. Pendidikan gratis khusus diberikan untuk Komang dan Ketut sampai di bangku kuliah. Selain juga tanggungan kesehatan. Hanya saja program insentif ini baru bisa direalisasi jika dia memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 mendatang.

“Kita tanggung nanti sekolahnya dalam bentuk beasiswa penuh sampai kuliah. Mari kita selamatkan Ketut,” kata dia. Sementara dalam program Gubernur Menyapa hadir perwakilan seluruh siswa SMA/SMK di Buleleng, guru dan kepala sekolah. Gubernur Koster hadiri didampingi Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali IGN Boy Jaya Wibawa, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti.


Dalam kesempatan ini Gubernur Koster bercerita tentang perjalanan hidup dan perjuangan untuk melanjutkan pendidikannya, hingga berhasil menjadi seorang gubernur.

Koster pun memaparkan program-program pembangunan yang berhasil direalisasikan untuk pembangunan Bali lebih baik kedepannya. Di akhir pertemuan Gubernur Koster juga sempat mengajak sejumlah siswa untuk bermain kuis. Delapan siswa yang beruntung dan terpilih menjawab pertanyaan diberikan reward sebagai kenang-kenangan.

Mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini juga berpesan kepada seluruh siswa di Buleleng untuk rajin, tekun dan giat belajar. Sebab saat ini pemerintah sudah sangat banyak memberikan fasilitasi dan pemenuhan kepentingan pendidikan. Program-program untuk meringankan beban biaya pendidikan juga sudah banyak dirilis pemerintah. Sehingga generasi muda saat ini tidak ada alasan lagi untuk tidak bersekolah.

Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja, Made Sri Astiti mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali Wayan Koster yang telah menyempatkan waktunya hadir memberikan motivasi kepada para siswa-siswi SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng untuk belajar lebih tekun dalam rangka menyiapkan diri menghadapi persaingan dunia.

“Kehadiran Bapak Gubernur Bali sangat menginspirasi kami semua untuk memotivasi para siswa belajar lebih giat, dengan memberikan para siswa kuis Matematika hingga kuis program Pemerintah Provinsi Bali, yang mana programnya sangat dirasakan oleh kita semua, termasuk di dunia pendidikan,” katanya. 

Untuk bidang pendidikan, Gubernur Koster telah memfasilitasi siswa se-Bali, termasuk siswa di SMAN 1 Singaraja mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju Afirmasi. Pada tahun pertama berjalan, siswa SMAN 1 Singaraja sudah ada yang diterima kuliah di China, tahun kedua per tanggal 31 Agustus ini diterima kuliah di Australia, dan pada tahun ketiga sedang di karantina untuk bersiap kuliah di Amerika Serikat. 7 k23

Komentar