DTW Bedugul 'Terbengkalai'
Tunggu Rancangan Desain
Pembuatan rancangan desain baru DTW Bedugul memakan waktu sangat panjang hingga akhir tahun 2023.
TABANAN, NusaBali - Pemkab Tabanan berkomitmen membangkitkan Daya Tarik Wisatawan (DTW) Bedugul yang berlokasi di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti. Namun untuk merealisasikanya masih akan berproses panjang. Pasalnya pengerjaan desain memakan waktu sangat panjang.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan desain DTW Bedugul yang berada di aset A belum selesai. Sekarang masih di tahap pengerjaan. "Belum selesai desain ini, tapi dipastikan rampung akhir tahun 2023," ujarnya, Senin (7/8).
Disebutkan apabila rancangan desain telah rampung, selanjutnya akan diserahkan ke Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya untuk dikaji. Kemudian barulah nanti mencari support penataan ke Provinsi Bali ataupun ke pusat. "Intinya sekarang masih tahap pengerjaan desain, belum rampung karena harus memperhatikan secara keseluruhan," katanya.
Sementara pantauan di lokasi DTW Bedugul saat ini kondisinya memprihatinkan. Utamanya bangunan bantuan pusat yang direncanakan untuk kios pedagang kondisinya terbengkalai. Selain itu terdapat bagian atap sudah ada yang bocor, namun kondisi bangunan masih utuh.
Selain bangunan kios yang kondisinya acak-acakan, bangunan di bagian bawah yang dulunya difungsikan sebagai restoran dekat danau terlihat kumuh, padahal telah dilakukan renovaai sebelumnya. Banyak coretan tak jelas hingga dinding bangunan banyak copot. Selain itu dari segi infrastruktur jalan turunan menuju bangunan bawah ini rusak.
Sebagaimana diketahui, wisata DTW Bedugul sejak tahun 2010 mangkrak pasca I Wayan Purnayasa selaku pihak ketiga mengundurkan diri mengelola. Pengaktifan kembali wisata yang berdiri di aset Pemda Tabanan dibahas berulang kali, hingga sempat diwacanakan akan dikelola oleh Perusahaan Dharma Santika (PDDS) Tabanan, namun hingga kini tak jelas.
Guna membangkitkan kawasan itu, Pemkab Tabanan sudah menata fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cenderamata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan terbaru, sebelum pandemi Covid-19 dilakukan rehabilitasi restoran.
Kios cenderamata tersebut sudah dibangun lewat DAK 2018. Tak hanya kios, toilet dengan anggaran Rp 250.800.000 lewat DAK Tahun 2018 telah dibangun. Sementara renovasi restoran dianggarkan Rp 1 miliar lewat APBD Tabanan. 7des
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan desain DTW Bedugul yang berada di aset A belum selesai. Sekarang masih di tahap pengerjaan. "Belum selesai desain ini, tapi dipastikan rampung akhir tahun 2023," ujarnya, Senin (7/8).
Disebutkan apabila rancangan desain telah rampung, selanjutnya akan diserahkan ke Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya untuk dikaji. Kemudian barulah nanti mencari support penataan ke Provinsi Bali ataupun ke pusat. "Intinya sekarang masih tahap pengerjaan desain, belum rampung karena harus memperhatikan secara keseluruhan," katanya.
Sementara pantauan di lokasi DTW Bedugul saat ini kondisinya memprihatinkan. Utamanya bangunan bantuan pusat yang direncanakan untuk kios pedagang kondisinya terbengkalai. Selain itu terdapat bagian atap sudah ada yang bocor, namun kondisi bangunan masih utuh.
Selain bangunan kios yang kondisinya acak-acakan, bangunan di bagian bawah yang dulunya difungsikan sebagai restoran dekat danau terlihat kumuh, padahal telah dilakukan renovaai sebelumnya. Banyak coretan tak jelas hingga dinding bangunan banyak copot. Selain itu dari segi infrastruktur jalan turunan menuju bangunan bawah ini rusak.
Sebagaimana diketahui, wisata DTW Bedugul sejak tahun 2010 mangkrak pasca I Wayan Purnayasa selaku pihak ketiga mengundurkan diri mengelola. Pengaktifan kembali wisata yang berdiri di aset Pemda Tabanan dibahas berulang kali, hingga sempat diwacanakan akan dikelola oleh Perusahaan Dharma Santika (PDDS) Tabanan, namun hingga kini tak jelas.
Guna membangkitkan kawasan itu, Pemkab Tabanan sudah menata fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cenderamata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan terbaru, sebelum pandemi Covid-19 dilakukan rehabilitasi restoran.
Kios cenderamata tersebut sudah dibangun lewat DAK 2018. Tak hanya kios, toilet dengan anggaran Rp 250.800.000 lewat DAK Tahun 2018 telah dibangun. Sementara renovasi restoran dianggarkan Rp 1 miliar lewat APBD Tabanan. 7des
Komentar