nusabali

Kepengurusan Repdem Badung Demisioner

Pasca Gus Pada Hengkang dari PDIP, Segera Gelar Konfercabsus

  • www.nusabali.com-kepengurusan-repdem-badung-demisioner

Gek Tira menilai, mundur merupakan keputusan bijak, karena memaksakan diri tetap menahkodai organisasi sebesar Repdem memerlukan keikhlasan dan kesetiakawanan.

MANGUPURA, NusaBali
Mundurnya Ida Bagus Pada Kusuma alias Gus Pada dari keanggotaan PDIP sekaligus Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Badung disikapi Repdem Bali. Rapat mendadak pun digelar di Abiansemal, Sabtu (5/8) dengan menghadirkan Ketua Repdem Bali beserta jajaran. Rapat tersebut memutuskan untuk mendemisionerkan Gus Pada sebagai Ketua DPC Repdem Badung.

Gus Pada yang sebelumnya diketahui sebagai politisi senior Partai Golkar keluar dari partai yang sempat membawanya ke kursi DPRD Bali, dan memilih bergabung dengan PDI Perjuangan. Selanjutnya Gus Pada mendapat kepercayaan menjadi Ketua DPC Repdem Badung yang merupakan organisasi sayap (underbow) PDIP. Akan tetapi belakangan Gus Pada menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan Repdem sekaligus keluar dari PDIP.

Rapat tersebut juga dihadiri Penasehat Repdem Badung Made Ponda Wirawan, serta Pendiri Repdem Badung I Nyoman Gede Wiradana. Rapat memutuskan mendemisionerkan Ketua DPC Repdem Badung Ida Bagus Pada Kesuma kemudian menunjuk pejabat sementara (Pjs), yakni Ketua I Wayan Sutarja, Sekretaris I Wayan Radana dan Bendahara I Kadek Arik Sasandi. Mereka akan menjalankan roda organisasi hingga terlaksananya Konfercabsus.

Sementara itu segera akan dilaksanakan Konfercabsus untuk restrukturisasi kepengurusan DPC Repdem Badung dengan membentuk Panitia Konfercabsus DPC Repdem Badung. Konsolodasi organisasi dilakukan dengan menghadirkan para pengurus, fraksi dan pengurus Repdem Bali untuk bersama-sama membangun semangat dalam menyukseskan tahun politik.

Selain itu, dalam rapat tersebut terungkap sejumlah hal seperti tidak aktifnya Kepengurusan Repdem Badung dan tidak jalannya program-program penting keorganisasian. Selanjutnya upaya memaksimalkan peran organisasi sayap partai yang sangat dibutuhkan dalam rangka menyambut tahun politik. Ketua DPD Repdem Bali, AA Ayu Triana Tira mengaku telah mendapat pesan singkat dan membenarkan sikap Gus Pada yang menyatakan mundur dari Repdem dan PDIP. "Ya benar, saya mendapatkan pesan singkat lewat chat dari yang bersangkutan (Gus Pada) yang ditulis dengan kata sangat singkat. Tiyang mohon pamit nggih Ketua salam hormat buat PDI Perjuangan yang telah menghargai tiyang," ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Gek Tira ini menambahkan, pesan yang sama juga disampaikan ke grup Whatsapp kepengurusan Repdem, dan dilanjutkan dengan keluar grup. "Meski secara pesan singkat sudah menyampaikan mundur, namun sampai saat ini kami belum menerima surat pengunduran diri secara resmi dari Gus Pada. Gus Pada sendiri seharusnya menakhodai Repdem Badung hingga tahun 2025," katanya.

Namun Gek Tira menilai, mundur merupakan keputusan bijak. Karena memaksakan diri tetap menakhodai organisasi besar seperti Repdem memerlukan keikhlasan dan kesetiakawanan. Di mana sebelumnya yang bersangkutan menyatakan diri komit untuk mengabdi dan berjuang secara bersama-sama di PDI Perjuangan. Menyikapi hengkangnya Gus Pada, pihaknya bersama DPC Repdem Badung akan mengambil langkah dan menentukan sikap serta kebijakan, demi menjaga agar seluruh program organisasi tetap bisa berjalan dengan baik.

"Karena di Repdem tidak menjanjikan posisi ataupun jabatan, hanya pengabdian. Namun Repdem selalu berkomitmen untuk menempa diri sebagai kader militan yang bisa kuat secara idiologi, karakter dan sikap kepemimpinan dan keberpihakan terhadap rakyat banyak," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan setelah sempat loncat dari Partai Golkar kemudian berlabuh ke PDI Perjuangan, politisi senior Ida Bagus Pada Kusuma menyatakan mundur dari Si Moncong Putih. Gus Pada, politisi asal Griya Pada, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini pernah menduduki jabatan anggota DPRD Bali Dapil (Daerah Pemilihan) Badung periode 2009-2014 dan 2014-2019. Gus Pada bertarung untuk ketiga kalinya sebagai incumbent Caleg DPRD Bali pada Pileg 2019, namun gagal lolos. Kegagalan itu lantaran Partai Golkar hanya meraih satu kursi DPRD Bali dari Dapil Badung, dengan meloloskan incumbent I Wayan Rawan Atmaja, politisi senior asal Kelurahan Bualu, Kecamatan Kuta Selatan. Rawan Atmaja lolos ketiga kalinya sebagai incumbent.

Ke mana Gus Pada berlabuh setelah cabut dari PDIP? Saat dihubungi NusaBali, Sabtu (29/7) malam, Gus Pada mengakui mengundurkan diri dari PDIP Badung sekaligus dari kursi Ketua Repdem Badung yang notabene organisasi underbow PDIP. Tidak ada alasan pasti yang disampaikan mantan Wakil Ketua DPRD Bali sementara ini, mundur dari PDIP. “Kok nanya alasan? Ya saya menyatakan mundur sebagai kader PDIP dan Ketua Repdem Badung pada 24 Juli 2023. Nggak ada alasan yang perlu saya sebut, kenapa saya mundur. Mau ke mana saja, itu kan hak politik seorang warga negara,” ujar Gus Pada.

Gus Pada menyatakan dirinya hormat dengan kader-kader PDIP. Karena selama di PDIP dirinya juga tidak ada masalah. “Saya tidak ada masalah di PDIP, karena kader PDIP sangat menghormati kita. Kalaupun nanya alasan, saya tidak bisa ungkap ke publik. Karena itu hak saya sebagai seorang warga negara,” tegas mantan anggota Komisi III DPRD Bali ini. 7 ind

Komentar