nusabali

Herry Akhirnya Berangkat ke Jepang

  • www.nusabali.com-herry-akhirnya-berangkat-ke-jepang

Kasek Darta berharap, hasil karya siswa dari sekolah yang digagas Gubernur Pastika ini nantinya bisa berguna di masyarakat dan membantu pemerintah dalam menangani permasalah sampah.

Alumni SMAN Bali Mandara akan Perjuangkan Tong Sampah Inovatif  


DENPASAR, NusaBali
Sempat terancam gagal berangkat ke Jepang mewakili Indonesia dalam ajang International Exhibition for Young Inventor, Gede Herry Arum Wijaya nampaknya kini bisa bernafas lega. Pelajar yang baru saja menamatkan pendidikannya di SMAN Bali Mandara itu mendapatkan angin segar lantaran biaya  keberangkatannya ke Negeri Sakura tersebut sepenuhnya didukung oleh PT Bali Cahaya Amerta. Bantuan langsung diserahkan kepada Herry didampingi Kepala SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta di kantor setempat yang berlokasi di Jalan Bypass Ngurah Rai Nomor 482, Sanur Kauh, Denpasar, Sabtu (24/6).

Bak gayung bersambut, Direktur PT Bali Cahaya Amerta, Tjokorda Alit Darma Putra SH menceritakan, keinginan memberikan bantuan senilai Rp 22 juta itu berawal dari undangan menghadiri wisuda siswa-siswi SMAN Bali Mandara tahun ajaran 2016/2017. Kala itu, dirinya bersama founder PT tersebut, Ir I Ketut Gede Yudantara, hadir dan diajak berkeliling sekolah oleh Kepala Sekolah dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Dari sana, PT yang bergerak di bidang perkebunan teh di Bali sejak tahun 2015 ini merasa yakin untuk membantu sepenuhnya perjuangan Herry.

“Setelah kami hadir di sana dan diajak berkeliling oleh kepala sekolah dan gubernur, kami yakin bahwa anak-anak di sini luar biasa serta konsep SMAN Bali Mandara ini sangat baik. Sementara di satu sisi, perusahaan ini memiliki 8 pilar untuk menjalankan perusahaan, salah satunya CSR yang di dalamnya dibagi lagi,  salah satunya dengan memberikan dukungan pendidikan,” ungkapnya usai penyerahan bantuan.

Secara pribadi, Tjok Alit juga mengaku terharu akan keberhasilan peserta didik di sekolah tersebut. Beberapa diantaranya bahkan tembus mewakili Indonesia ke kancah internasional. “Waktu itu saya sangat terharu, ketika ada satu siswa terbaik menceritakan kehidupannya, yang kemudian sangat bersyukur bisa melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut. Mereka dididik jadi orang disiplin, wajahnya penuh dengan spirit. Itu yang akhirnya membuat kami berpikir mereka pantas mendapatkan bantuan. Saat itu juga founder kami langsung menyampaikan pesan untuk segera bertukar alat komunikasi,” ujarnya.

Tjok Alit berharap, Herry yang akan berangkat ke Jepang 25-31 Juli 2017 nantinya mampu meraih apa yang dicita-citakan. Dengan sikap positif dan niat yang lurus, dia yakni Herry mampu bersaing dan mendapatkan gelar juara. “Mudah-mudahan keinginan dia untuk mendapatakan hak kekayaan intelektual dari hasil ciptaannya dapat tercapai,” harapnya.

Kepala SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta pun bersyukur Herry akhirnya bisa berangkat untuk memperjuangkan hasil ciptaannya bersaing di kancah internasional yakni tong sampah inovatif ‘Smart Trash Can’ yang mampu memilah 4 jenis sampah secara otomatis, yaitu organik, plastik, kaca, dan besi. “Usaha keras kita untuk membina anak-anak di sekolah setelah kita gali dan kembangkan, ternyata potensi mereka bisa tersalurkan. Karena mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia ke luar negeri itu tidak sering, dan sekalinya terjadi nyatanya tidak ada biaya, maka kami sangat konsen Gede Herry bisa berangkat ke Jepang. Beruntung anak kami dibantu PT Bali Cahaya Amerta,” ungkapnya bahagia.

Dia mengungkapkan, sesungguhnya banyak pula yang berkontribusi dalam hal ini. Media disebut juga memiliki peran, selain saat graduation ditampilkan siswa siswi berprestasi yang penelitiannya lolos ke tingkat dunia. Tidak hanya itu, saat pameran Buleleng Expo, SMAN Bali Mandara juga diundang oleh Disdik Kabupaten Buleleng untuk memamerkan hasil karya para siswa-siswi di sekolah tersebut yang mendapatkan emas di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (Opsi) dan beberapa lomba lainnya termasuk yang pernah lomba ke tingkat dunia. Kasek Darta berharap, hasil karya siswa dari sekolah yang digagas Gubernur Pastika ini nantinya bisa berguna di masyarakat dan membantu pemerintah dalam menangani permasalah sampah.

“Harapan kita nanti dari lomba di sana, dan sesuai saran dari para juri, alat ini bisa disempurnakan lagi sehingga hak paten yang telah mereka dapatkan itu bisa dicetak dalam jumlah banyak. Kemudian dari hal ini kita dapat membantu pemerintah khususnya masyarakat dalam pemilahan sampah mulai dari rumah tangga, sehingga tidak ada lagi sampah yang bercampur tapi sudah dari awal terpisah. Dan tentunya bagi anak kita (Herry) sendiri, ini akan bernilai ekonomi,” imbuhnya.

Gede Herry Arum Wijaya dan Putu Gita Naraswati berhasil menciptakan tong sampah inovatif  ‘Smart Trash Can’ yang mampu memilah 4 jenis sampah secara otomatis. Sayangnya, hanya Herry yang bisa berangkat. Sementara Gita saat ini sedang mengikuti seleksi di Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS) di Jakarta Timur. Sementara Herry sendiri telah mengikuti seleksi di Universitas Prasetiya Mulya jurusan Energy Engineering Fakultas School Applied of STEM di Serpong, Jakarta. *in

Komentar