nusabali

HIV/AIDS di Buleleng Tambah 120 Kasus

  • www.nusabali.com-hivaids-di-buleleng-tambah-120-kasus

Rata-rata setiap bulan muncul 15 kasus baru. Pemetaan klaster akan dilakukan per kecamatan untuk memudahkan mendeteksi perkembangan kasus HIV/AIDS di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Jumlah penderita HIV/AIDS di Buleleng cukup tinggi. Bahkan data semester tahun 2023 ini atau dari bulan Januari hingga Juni ditemukan 120 kasus HIV/AIDS baru. Dari jumlah itu, rata-rata setiap bulannya ditemukan 15 kasus baru. Adapun orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Buleleng hingga saat ini mencapai 1.260.

Para penderita HIV/AIDS ini telah mendapat pendampingan Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI). Pendampingan dilakukan agar para HIV/AIDS tidak menyebar. Selain itu, terpenting dapat memberikan dukungan moral bagi para penderita.

Anggota YCUI Made Ricko Wibawa memastikan bagi penderita HIV/AIDS untuk mandiri melakukan pengobatan serta pemeriksaan ke faskes-faskes yang ada. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak menularkan ke pelanggan lainnya. Kemudian melakukan program pendampingan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dengan membangun kepedulian dan kesadaran bersama-sama.

"Kami juga masih intens konsolidasi dan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap perempuan pekerja di hiburan malam. Baik di kafe karaoke maupun warung tuak. Jika kita temukan kasus, segera akan ditangani," ungkap Ricko.

Ricko yang juga aktivis perempuan dan anak ini menyebut jika temuan kasus baru masih didominasi usia produktif 19 hingga 34 tahun. Bahkan penularannya sebagian besar masih melalui seks. "Kurang lebih setiap bulannya ada saja kasus baru. Kami juga memetakan klaster perkembangan kasus per kecamatan untuk lebih mudah terdeteksi perkembangan kasusnya," imbuh dia.

Adapun secara kumulatif, dari tahun 2000 hingga sekarang ada 1.260 ODHA di Buleleng. Para penderita ini diakui sudah mendapat obat Antiretroviral (ARV) yang didapat di 23 faskes di Buleleng.

Sebagai upaya antisipasi penularan HIV/AIDS, remaja memiliki peran penting. Peran remaja dinilai dapat membantu pemerintah dalam memberikan edukasi dan informasi mengenai HIV/AIDS. Peran remaja di antaranya adalah mencari informasi tentang HIV/AIDS dan menginformasikannya pada teman lain, memberikan dukungan moral pada penderita HIV/AIDS untuk berobat, tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS.

Kepala Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng Nyoman Riang Pustaka mengatakan, pihaknya telah membuat program remaja Generasi Berencana (Genre). Program ini diharapkan dapat mencegah HIV/AIDS di kalangan remaja.

"Keberadaan Forum Genre dan remaja Genre kami harapkan menjadi media promosi Pemerintah dan mampu membawa pengaruh positif di kalangan remaja sebayanya" tukasnya. 7mzk

Komentar