nusabali

Pemudik Tujuan Madura Mengantre di PPI Sangsit

  • www.nusabali.com-pemudik-tujuan-madura-mengantre-di-ppi-sangsit

Sebanyak 21 penumpang asal Sapeken, Madura, jawa Timur, memenuhi areal Pangkalan pendaratan Ikan (PPI) Sangsit, Selasa (20/6).

SINGARAJA, NusaBali
Mereka dengan barang bawaan mudiknya sudah merapat sejak dua hari yang lalu, menunggu kebijakan Kantor Unit Penyenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Buleleng untuk memberikan kebijakan penyeberangan hanya untuk mudik saja.

Maklum saja selama ini PPI Sangsit yang diperuntukkan untuk pelabuhan bongkar muat barang, dilarang untuk mengangkut penumpang karena bukan peruntukannya.  Salah seorang penumpang Imam Mahdi mengaku baru pertama kalinya menunggu di PPI Sangsit untuk dapat mudik ke kampung halamannya. 

Ia pun mengaku sebelumnya sudah sempat ke pelabuhan Banyuwangi, namun kehabisan tiket penyebarangan ke Sapeken Madura, sehingga memutuskan untuk pergi ke PPI Sangsit. “Pertama kali lewat sini sebelumnya lewat Banyuwangi, kemarin karena tidak kebagian tiket. Saya harap ada kebijakan lah khusus buat mudik saja, biar bisa kami terangkut semua dan lebaran di kampung,” ujar dia. 

Hingga Selasa siang puluhan penumpang itu pun masih menunggu kepastian dari pihak kantor UPP Kelas III Buleleng. Kebetulan ada dua kapal barang yakni KLM Mutiara Biru dan Aveselon yang bersandar di PPI Sangsit dan segera akan berlayar kembali ke Madura.

Sementara itu Kepala KUPP Kelas III Buleleng, Ni Luh Putu Eka Suyasmin ditemui di ruang kerjanya mengatakan sejauh ini pihaknya masih menginventarisir jumlah penumpang yang ada. Pihaknya pun mengaku dilema dengan keputusan yang harus diambil. Di satu sisi PPI Sangsit bukan diperuntukkan bagi kapal penumpang. Namun di satu sisi arus mudik dan balik lebaran ini membuat tumpukan penumpang di sejumlah pelabuhan yang mengakibatkan banyak penumpang yang tidak kebagian tiket.

“Kebijakan ini untuk mudik saja, karena tidak ada armada lagi selain di sini. Tetapi kalau hari-hari biasa kita tidak bisa lakukan ini,” ungkap dia. Eka pun mengatakan situasi seperti itu selalu terjadi saat arus mudik dan balik lebaran. Hanya saja dengan kebijakan khusus lebaran yang diberikan pihaknya tetap sangat berhati-hati dalam memperhitungkan keselamatan penumpang.

Sebelum diizinkan naik ke kapal, pihaknya harus melakukan identifikasi penumpang, selain juga mengecek kelayakan kapal dan cuaca di tengah laut. Sehingga penumpang yang naik di kapal barang itu selama 9-10 jam perjalanan menuju Madura benar-benar selamat sampai tujuan.k23

Komentar