nusabali

Atlet Tabanan Dominasi Tim Petanque ke PON 2024

  • www.nusabali.com-atlet-tabanan-dominasi-tim-petanque-ke-pon-2024

TABANAN, NusaBali - Pengkab Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Tabanan mendominasi jumlat atlet yang lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Dari 12 atlet yang lolos, lima diantaranya dari Tabanan, lalu sisanya tersebar merata dari Badung, Denpasar, Karangasem, Klungkung dan Buleleng. 

"Atlet Tabanan memang mendominasi yang lolos PON dari babak kualifikasi yang berakhir Kamis (13/7) malam di Lapangan Petanque Debes Tabanan," ucap Bidang organisasi Pengprov FOPI Bali, Nengah Ardina, Jumat (14/7). 

Menurut Ardina, atlet asal Tabanan yang lolos PON 2024, yakni Wayan Astika Adi Parwa, I Made Putra Sedana, I Nyoman Suryawan, Ni Putu Swara Dewi Wulandari, dan Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani. Sedangkan sisanya tersebar merata dari kabupaten lainnya di Bali. 

Sementara itu Ketum KONI Tabanan, Made Nurbawa mengakui para atlet itu terdiri enam putra dan enam putri semuanya berangkat PONS 2024. Mereka mampu memenuhi syarat yang ditetapkan, terlepas dari 12 atlet itu separuhnya dari Tabanan. 

Soal atlet FOPI Tabanan mendominasi tim PON Bali, karena KONI Tabanan memang yang merintis cabor petanque di Bali. Sehingga dari standar lapangan memenuhi syarat nasional, lapangan juga dekat dengan KONI Tabanan sehingga sering mendapat pemantauan lambung dari pengurus KONI Tabanan. 

"Tabanan memang perintis cabor petanque di Bali dalam arti luas. Sentralnya memang ada di Tabanan, terlepas waktu Pra PON sangat ketat, itu pakai kita pelajari berarti kedepannya dalam membina dan menyeleksi atlet," tutur Made Nurbawa. 

Dia berharap prestasi atlet Tabanan dapat ditingkatkan, dalam menembus SEA Games. Sedangkan nama atlet yang meraih tiket ke PON 2024, untuk sektor putra Pasek I Wayan Astika Adi Parwa (2 kuota), I Made Putra Sedana, Mistahul Ulum, I Ketut Sudiasa, dan I Nyoman Suryawan. Sedangkan putrinya, Ni Made Suastiari (2 kuota), Ni Putu Swara Dewi Wulandari, Dia Permata, Ida Ayu Agung Ngurah Yuni, dan Kadek Alpida Arta Dwi Cahyani. dek

Komentar