nusabali

SPAM Penet dan Petanu Henti Produksi

  • www.nusabali.com-spam-penet-dan-petanu-henti-produksi

Hujan deras, pasir dan kayu gelondongan penuhi kanal IPA Belusung. Hal itu mengakibatkan produksi air bersih sempat terhenti sementara waktu.

DENPASAR, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar kewalahan dengan adanya pasir dan kayu gelondongan yang masuk ke kanal Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung di Jalan Antasura, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jumat (7/7). Pasir dan kayu gelondongan tersebut berasal dari hulu Sungai Ayung akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Arsana, Jumat kemarin. Menurutnya, terlalu banyaknya pasir dan kayu gelondongan dengan ukuran besar membuat produksi di IPA Belusung sempat terhenti. Namun, karena ada kanal, produksi terhenti tidak terlalu lama.

Bagus Arsana mengatakan, petugasnya sudah melakukan pembersihan dengan cepat agar produksi tidak terhenti lama. "Curah hujan tinggi membuat banjir bandang di Sungai Ayung. Banyak pasir dan kayu gelondongan yang dibawa dan nyangkut di IPA intake. Beruntung, kanal masih bisa berfungsi. Prediksi kami lumpur, ternyata pasir dan kayu gelondongan," ucapnya.

Selain IPA Belusung, kata dia, SPAM Penet dan Petanu juga mengalami henti produksi. Air produksi yang dialirkan ke warga juga otomatis terhenti. Sebab, kedua SPAM tersebut sama sekali tidak bisa berproduksi. "SPAM Penet dan Petanu sama sekali tidak bisa produksi. Sampai sekarang masih tidak bisa mengaliri air ke wilayah Denpasar Barat dan Selatan," imbuh Bagus Arsana.

Hal itu dipastikan menimbulkan kerugian bagi Denpasar. Sebab, pihaknya masih membeli air di sana. "Ada Denpasar Selatan dan Denpasar Barat khususnya Padangsambian yang paling terkena imbas. Ini jelas kerugian bagi kami karena kami membeli air di sana," ungkapnya.

Bagus Arsana berharap, SPAM Penet dan Petanu bisa segera beroperasi agar pelanggan tidak lama tanpa pasokan air bersih. "Kami berharap kedua SPAM tersebut segera beroperasi. Karena kami berhadapan dengan masyarakat. Kami juga mengimbau kepada warga Denpasar yang membutuhkan air agar bisa menghubungi kantor kami. Kami siapkan 4 tangki untuk melayani mereka," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur sejak Sabtu (1/7) dini hari berimbas pada pengaliran air Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar. Hingga, Minggu (2/7) siang, hujan masih turun dengan intensitas ringan hingga sedang mengakibatkan gangguan pasokan air bersih ke pelanggan di beberapa wilayah di Kota Denpasar.

Kabag Distribusi Perumda Air Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Nengah Sudarta, mengatakan wilayah yang mengalami gangguan pasokan air bersih adalah kawasan Denpasar Barat bagian selatan. Dia mengatakan gangguan tersebut dikarenakan adanya stop produksi dari Regional SPAM Penet Provinsi Bali.

Hal ini merupakan dampak dari hujan yang membuat arus Sungai Penet yang besar dan deras serta keruh, sehingga mengakibatkan stop produksi. "Ada wilayah Jalan Gunung Guntur, Gunung Sanghyang, dan wilayah Denpasar Barat bagian selatan. Kalau yang bagian utara masih aman," kata Nengah Sudarta.

Menurutnya, stop produksi tersebut mulai Minggu kemarin pukul 09.30 Wita. Dampaknya yakni beberapa wilayah di kawasan Desa Padangsambian Kelod, Desa Tegal Kertha, Desa Tegal Harum, dan Kelurahan Padangsambian mengalami gangguan pasokan air.

Selain itu, pengolahan air di SPAM Regional Petanu juga mengalami gangguan. Hal tersebut diakibatkan oleh bendung karet tidak dapat dipompa (kempes) yang menyebabkan air baku tidak dapat dibendung, karena arus Sungai Petanu besar dan deras.

Sehingga untuk sementara SPAM Petanu juga stop produksi sejak Minggu (2/7) pukul 09.40 Wita. Dengan adanya stop produksi ini, pelanggan di wilayah Serangan dan sekitarnya, Suwung Kauh dan sekitarnya, serta Benoa dan sekitarnya mengalami gangguan pasokan air. 7 mis

Komentar