nusabali

AWK Pilih Harlah PNI untuk Ajukan Perbaikan Syarat Pencalonan DPD RI

  • www.nusabali.com-awk-pilih-harlah-pni-untuk-ajukan-perbaikan-syarat-pencalonan-dpd-ri

DENPASAR, NusaBali.com - Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III alias Arya Wedakarna atau AWK mengajukan perbaikan syarat pencalonan ke KPU Provinsi Bali pada Selasa (4/7/2023) sore.

AWK menuturkan, dia memiliki dua pilihan 'hari baik' untuk mengajukan perbaikan syarat pencalonan sebagai bakal calon (balon) Anggota DPD RI Dapil Bali. Hari Purnama Sasih Kasa pada Senin (3/7/2023) atau Selasa yang mana juga hari bersejarah bagi para Soekarnois.

"Sebenarnya persiapan perbaikan sudah rambung sejak akhir bulan (Juni). Cuman karena saya baru pulang dari Timor Leste, baru sempat hari ini dan ada pilihan (saat) purnama atau 4 Juli karena bersejarah Bung Karno jadi saya ambil," beber AWK di Kantor KPU Bali pada Selasa sore.

Dalam sejarah, 4 Juli tercatat sebagai hari lahir (harlah) Partai Nasional Indonesia (PNI), tepatnya pada tahun 1927. PNI yang sebelumnya dikenal sebagai Persatuan Nasional Indonesia disebut sebagai partai politik tertua tanah air yang didirikan oleh Pahlawan Proklamator dan Presiden Pertama RI Soekarno di Bandung.

"Astungkara, tidak ada kesulitan dalam proses perbaikan syarat pencalonan karena sudah semua disiapkan. Namun, kominkasi dengan KPU Bali tetap berjalan untuk mengikuti perkembangan mekanisme Pemilu 2024," ujar AWK ketika ditanya soal dinamika perbaikan syarat balon yang belum memenuhi syarat (BMS).

Kata AWK, maju untuk kali ketiga membuat persiapan pencalonannya sudah lebih matang. Meski merasa persiapan lebih maksimal, AWK menilai persaingan kursi senator Bali pada Pemilu kali ini tidak seketat di pemilu sebelumnya. Sebab, dua incumbent sudah memutuskan tidak bertarung lagi.

"Dulu kan saingannya incumbent, orang hebat. Ada mantan Gubernur Bali, ada mantan bupati, beliau-beliau yang punya kekuasaan. Ada tokoh-tokoh puri, mantan anggota DPRD, dan orang-orang dari (mantan anggota) partai politik," jelas AWK.

Lanjut Anggota Komite I Bidang Hukum DPD RI, di pertarungan senator Bali pada kali ketiga ini, AWK mengaku bakal lebih soft dan mengayomi demi wakil terbaik Bali bisa melenggang ke Senayan. Senator dengan perolehan suara terbanyak di Pemilu 2019 ini berharap yang terpilih mewakili Bali adalah sosok-sosok yang memahami adat dan budaya Pulau Dewata.

"Persaingan sesama (orang) Bali itu tidak usah ada. Ngalir ajalah, begitu ya. Karena saya sudah (akan) masuk periode ketiga, tugas dan fungsi saya adalah mengayomi. Saya akan berkomunikasi dengan semua bakal calon," tutur AWK.

Sebagai 'pemenang' DPD RI Dapil Bali pada Pemilu 2019, AWK memiliki tiga nama yang dia ingin ajak bareng-bareng membangun Bali. Hanya saja, enggan diungkapkan sebelum ada kepastian penetapan calon dari KPU Bali.

Soal Pemilu 2024 khususnya di pertarungan senator Bali, AWK menilai calon terpilih bakal memeroleh suara lebih banyak dari pemilu sebelumnya. Alasannya, jumlah balon lebih sedikit dan dua incumbent tidak bertarung lagi. *rat

Komentar