nusabali

Atap Ruang Kelas SDN 6 Bondalem Lapuk, Siswa Belajar di Aula Terbuka

  • www.nusabali.com-atap-ruang-kelas-sdn-6-bondalem-lapuk-siswa-belajar-di-aula-terbuka

Karena ruang tidak berdinding siswa sering kali kepanasan dan terkena rembesan air hujan.

SINGARAJA, NusaBali
Siswa kelas 4 dan 5 SDN 6 Bondalem di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, terpaksa harus belajar di aula sekolah yang terbuka, hanya beratap, namun tak berdinding. Kondisi ini terjadi karena atap tiga ruang kelas yang ditempati kelas 1, 2, dan 3 lapuk dimakan usia.

Kerusakan atap tiga ruang kelas ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2018. Namun, kerusakan awalnya terlihat hanya kerusakan ringan. Selang dua tahun berjalan kerusakan semakin parah dan akhirnya setelah dilakukan pembongkaran plafon, atap sudah sangat rapuh.

Kepala SDN 6 Bondalem Gede Gunarsajana mengungkapkan itu saat dihubungi Selasa (4/7) kemarin. Dia pun memutuskan untuk memindahkan siswa belajar ke lain tempat sejak tahun 2021. Ruangan yang rusak tidak lagi dipakai karena dinilai mengancam keselamatan.

Kata dia, kelas 1, 2 dan 3 kini menempati ruang kelas yang sebelumnya dimanfaatkan oleh kelas 4 dan 5. Sedangkan kelas 4 dan 5 dipindahkan ke aula sekolah yang terbuka. Karena ruang tidak berdinding siswa sering kali kepanasan dan terkena rembesan air hujan.

"Kalau hujan turun kami pasang terpal meski tidak maksimal. Beberapa kali memang sudah sempat kami usulkan melalui Dapodik, tetapi yang turun justru perbaikan ruang guru tahun lalu," terang Gunarsajana.


Anggota DPRD Buleleng Ketut Dody Tisna Adi, usai rapat dengan agenda Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi di Gedung DPRD, mendesak agar pemerintah segera memperbaiki sekolah tersebut. Dia pun menegaskan pemerintah tak perlu menunggu kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, tetapi menggunakan APBD Buleleng saja.

"Kami harap tahun ini bisa terealisasi di APBD Perubahan karena ini sifatnya mendesak. Kalau dibiarkan, takutnya ada korban jiwa. Itu akan mencoreng citra Buleleng sebagai kota pendidikan," ucap anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Buleleng ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, saat dihubungi di tempat yang sama, mengaku sudah menerima laporan kerusakan sekolah itu sejak maret. Namun kerusakan yang diterima adalah kerusakan atap seng pada musim hujan.

"Setelah dikaji kerusakannya parah dan perbaikannya harus satu lajur tiga ruang sekaligus harus tuntas. Anggarannya cukup besar bisa habis sampai Rp 635 juta. Kami tidak bisa menjanjikan tahun ini, tetapi kami tetap berupaya," tegas Astika.7k23

Komentar