nusabali

Krama Geriana Kangin Ngerorasin 63 Pitra

  • www.nusabali.com-krama-geriana-kangin-ngerorasin-63-pitra

AMLAPURA, NusaBali - Krama lima banjar adat di Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem,  menggelar upacara Ngeroras untuk mengupacarai 63 pitra. Puncak upacara Ngeroras pada Buda Wage Warigadean, Rabu (12/7).

Sebelumnya, krama setempat telah menggelar upacara Ngaben massal, mengupacarai 58 sawa pada Wraspati Wage Tolu, Kamis (22/6). "Upacara Ngeroras massal ini kami laksanakan setiap lima tahun sekali," jelas Ketua Panitia Ngeroras Massal I Nyoman Merta, di sela-sela  persiapan upacara, di Bale Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Senin (3/7).

Biaya untuk upacara Ngeroras, kata Merta, sangat meringankan krama. Setiap krama yang memiliki pitra dikenai Rp 5 juta. Biaya itu satu paket dengan biaya Ngaben, Ngeroras, Ngalinggihang, Potong Gigi, Petik Rambut, dan lainnya.

Kata dia, krama berupacara ini telah dapat keringanan biaya dari krama patus. Setiap terjadi kematian, per KK wajib paturunan (iuran) Rp 10.000. Krama patus sebanyak 336 KK. Paturunan ini dikumpukanl selama lima tahun. Sedangkan biaya lainnya diambilkan dari bantuan banjar adat.

Merta memaparkan, di Desa Adat Geriana Kangin, terdiri dari tujuh banjar adat. Namun, hanya lima banjar adat yang sepakat menggelar upacara Ngaben dan Ngeroras massal. Lima banjar dimaksud, Banjar Adat Darma Arta di bawah koordinasi Kelian I Nyoman Putra Tanaya, Banjar Adat Darma Karya dengan Kelian I Ketut Suastika, Banjar Adat Darma Santi dengan Kelian I Wayan Darta, Banjar Adat Darma Yadnya dengan Kelian I Wayan Suriasa, dan Banjar Adat Darmayasa dengan Kelian I Nyoman Merta.

Semua kelian banjar adat terlibat jadi panitia, sehingga lebih banyak yang mengoordinasikan pekerjaan, menyebabkan pekerjaan cepat tuntas. 

Rangkaian upacara Ngeroras yang telah berjalan, yakni Mendak Don Bingin di Desa Adat Perangsari, Desa Duda Utara, Saniscara Pon Gumbreg, Sabtu (1/7). Ngelilit lan Ngunggahang Banten Catur pada Anggara Pon Warigadean, Selasa (11/7). Puncak Ngeroras pada Buda Wage Warigadean Rabu (12/7), dan Nganyut ke segara pada Wraspati Kliwon Warigadean, Kamis (13/7). "Upacara Ngeroras massal ini yang ketiga kali sejak tahun 2013 dan tahun 2018," tambah Merta.

Bendesa Adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa mengapresiasi upacara Ngeroras massal, karena biayanya ringan. "Biayanya murah, dan pekerjaan yang kita kerjakan bersama-sama. Maka, semuanya jadi ringan," jelasnya.7k16

Komentar