nusabali

Anjing Gigit 14 Warga di Batur Selatan

  • www.nusabali.com-anjing-gigit-14-warga-di-batur-selatan

BANGLI, NusaBali - Kepada warga yang memelihara hewan penular rabies, seperti anjing dan kucing, agar memvaksinasi hewan peliharaannya itu.

Kasus gigitan anjing di Kabupaten Bangli, kembali terjadi. Kali ini terjadi di Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani. Ada 14 warga jadi korban gigitan. Dinas terkait sudah menangani kasus tersebut, terutama korban gigitan. Dinas juga memvaksinasi anjing dan eliminasi anjing secara selektif.

Camat Kintamani Ketut Erry Soena Putra membenarkan peristiwa gigitan anjing tersebut. Dikatakan, seekor anjing menggigit warga pada Minggu (18/6). Anjing yang tidak diketahui pemiliknya itu menggigit warga yang melintas di jalan raya. "Gigitannya pada tangan dan kaki korban. Korbannya beragam, mulai dari usia dewasa maupun usia lanjut," jelasnya, Senin (19/6).

Anjing menggigit warga saat melintas di gang hingga di pinggir jalan. Kata Ketut Erry, korban gigitan anjing sudah mendapat penanganan di Puskesmas Kintamani 1. Anjing yang menggigit itu sudah diambil otaknya untuk diambil sampel uji di laboratorium. "Petugas juga sudah turun untuk memvaksinasi anjing," sebutnya.

Camat asal Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani ini menyampaikan sekitar sebulan lalu juga terjadi kasus gigitan anjing di areal Pasar Kintamani. Ada 21 warga jadi korban tergigit. "Anjingnya saat itu tidak ditemukan. Tetapi sudah ada vaksinasi untuk anjing lain dan eliminasi beberapa anjing liar oleh Tim Keswan," kata Ketut Erry.

Dia mengimbau kepada warga yang memelihara hewan penular rabies, seperti anjing dan kucing, agar memvaksinasi hewan peliharaannya itu. Selain itu, anjing juga agar dikandangkan atau diikat di rumah. "Jangan melepas hewan peliharaan," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bangli dr Nyoman Arsana menyampaikan, untuk kasus gigitan anjing di Desa Batur Selatan sudah dicek dan ditangani. Tercatat ada 14 warga jadi korban gigitan anjing. Dia menduga, jika melihat pola anjing yang menggigit dalam jumlah banyak,  dapat diperkirakan anjing tersebut terjangkit rabies. Para korban sudah mendapat penanganan di Puskesmas Kintamani 1. "Para korban sudah mendapat vaksin anti rabies (VAR)," ungkapnya.

Terkait penetapan status darurat rabies di Bangli, dr Arsana mengatakan masih menunggu petunjuk dari tingkat pimpinan lebih tinggi. Kasus rabies tidak hanya di Bangli, namun juga di kabupaten lain.

Mantan Direktur RSU Bangli ini mengaku pihaknya secara berkelanjutan telah menyosialisasikan bahaya rabies. Antara lain, pembinaan di setiap kesempatan diselipkan pencegahan rabies. ‘’Seperti hari ini kami melakukan rapat tentang stunting, dan kami sampaikan imbauan tetang rabies. Kami juga mengerahkan surveilans untuk melakukan melakukan sosialisasi," ujarnya.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh kasus gigitan anjing. Jika ada korban gigitan anjing, agar segera melapor untuk mendapat penanganan.

Kepala Sub Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Armana, mengatakan pihaknya sudah mengeliminasi anjing yang kontak dengan anjing penggigit warga di Desa Batur Selatan. Selain itu dilaksanakan vaksinasi anti rabies. "Kami sudah mengambil sampel untuk dilakukan uji lab," sambungnya. 7esa.

Komentar