nusabali

Api Dupa Hanguskan Rumah di Penyaringan

  • www.nusabali.com-api-dupa-hanguskan-rumah-di-penyaringan

NEGARA, NusaBali - Kebakaran terjadi di Banjar Yehbuah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (18/6) siang.

Kebakaran yang menghanguskan rumah milik keluarga Dewa Putu Dika, 48, ini diduga dipicu api dupa. Kebakaran tersebut menghanguskan sejumlah perabotan di dalam rumah korban dengan menyebabkan kerugian material hingga puluhan juta rupiah. 

Dari informasi, peristiwa kebakaran sekitar pukul 12.00 Wita itu terjadi saat rumah korban dalam keadaan kosong. Kejadian bermula saat istri korban, Ni Kadek Suastini, 43, sempat bersembahyang dan menyalakan api dupa di dalam kamar pada sekitar pukul 08.00 Wita. Setelah itu, Suastini pergi ke rumah tetangga di sebelah utara rumah. Menyusul sekitar pukul 09.00 Wita, suaminya juga pergi ke rumah ibu kandungnya yang berjarak sekitar 200 meter di barat rumah korban. 

Kemudian sekitar pukul 12.00 Wita, salah satu tetangga korban bernama I Kadek Agus Sumertiana, 28, tiba-tiba melihat kepulan asap dan api yang sudah menjalar di atap rumah korban. Saat itu pun saksi Agus langsung memberitahukan korban dan meminta bantuan warga setempat untuk memadamkan api dengan alat seadanya. 

Setelah menerima laporan kebakaran tersebut, datang bantuan 3 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana. Petugas Damkar yang tiba di lokasi pada sekitar pukul 12.30 Wita, langsung melakukan penanganan sehingga api berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 12.45 Wita. Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa kebakaran rumah tersebut. Penyebab kebakaran itu diperkirakan berasal dari percikan api dupa yang sempat ditinggalkan istri korban di rumahnya. 

Percikan api dupa itu diperkirakan jatuh ke tumpukan kain wastra yang akhirnya menjalar ke sejumlah perabotan dan langit-langit rumah korban. Adapun sejumlah barang terbakar, di antaranya 8 unit televisi yang sedang diperbaiki korban, buku-buku milik anak korban, pakaian korban yang tersimpan di dalam kardus, sebuah sertifikat tanah, dan 2 buah kasur. 

"Kerugian materi diperkirakan sekitar Rp 20 juta," ucap Kompol Suarmadi. Kompol Suarmadi berharap, peristiwa kebakaran ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat. Dirinya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap penyebab kebakaran di dalam rumah. "Setelah sembahyang, pastikan dulu api dupa sudah mati, baru ditinggalkan. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa," harap Kompol Suarmadi.  7ode

Komentar