nusabali

20 Peserta Lolos Tes Tertulis dan Psikologi, Timsel Anggota KPU Bali Tunggu Masukan Masyarakat

  • www.nusabali.com-20-peserta-lolos-tes-tertulis-dan-psikologi-timsel-anggota-kpu-bali-tunggu-masukan-masyarakat

DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 20 peserta seleksi Anggota KPU Provinsi Bali periode 2023–2028 telah lolos tahapan tes tulis dan tes psikologi. Saat ini Tim Seleksi (Timsel) Anggota KPU Bali menunggu masukan dan tanggapan masyarakat terhadap 20 nama yang telah diumumkan.

Sekretaris Timsel Anggota KPU Bali Ni Wayan Widhiasthini, menuturkan proses penerimaan masukan dan tanggapan masyarakat bakal dilakukan hingga Jumat (23/6/2023). Respons yang masuk akan dijadikan landasan dan bagian dari bahan klarifikasi dan pertanyaan kepada peserta seleksi saat tes wawancara. 

“Kami akan menerima tanggapan yang disampaikan oleh masyarakat kepada nama-nama yang telah diumumkan. Kalau ada, dari pengalaman seleksi sebelumnya, variasinya memang sangat beragam dan tidak bisa diprediksi. Respons ini yang akan kami klarifikasi saat wawancara,” papar Widhiasthini ketika dihubungi, Sabtu (17/6/2023) sore. 

Lanjut Widhiasthini, variasi tanggapan biasanya terkait kondisi personal peserta seleksi. Kemungkinan juga termasuk riwayat dan sepak terjang peserta seleksi di masa lalu yang secara khusus diketahui oleh warga masyarakat pemberi tanggapan. 

Akademisi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) ini menegaskan, tanggapan tidak bisa dikirim secara anonim. Alasannya terkait kredibilitas dan validitas tanggapan yang masuk, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, harus ada pula pembuktian dari argumen yang disampaikan.
 
“Masukan yang disampaikan bersifat resmi sehingga harus melampirkan identitas (KTP) dari pemberi masukan dan tanggapan. Tidak boleh dilakukan secara anonim,” tegas mantan Komisioner KPU Bali periode 2013–2018, ini. 

Langkah-langkah penyampaian tanggapan dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, mengunduh formulir ‘Masukan dan Tanggapan Masyarakat’ pada tautan https://bit.ly/FormTanggapanMasyarakatKPUBali. Pada formulir ini, pemberi tanggapan diminta melampirkan KTP dan identitas. 

Kemudian, mengisi nama dan nomor registrasi pendaftaran peserta seleksi yang ingin diberikan tanggapan. Kemudian masukan dan tanggapan terhadap laik dan tidaknya seorang peserta seleksi menjadi Komisioner KPU Bali menurut warga pemberi tanggapan dirinci. Rincian respons yang diajukan harus memiliki penguat berupa dokumen pembuktian. 

Formulir yang sudah diisi penuh kemudian dikirim ke alamat surel Timsel di [email protected]. Pada Senin (26/6/2023) mendatang, masukan dan tanggapan yang dikirim akan di-cross check oleh Timsel secara langsung kepada peserta seleksi bersangkutan melalui tes wawancara. 

Pelibatan masyarakat dalam tahapan seleksi ini, menurut Widhiasthini, sebagai bentuk transparansi proses seleksi. Dengan demikian, diharapkan nama-nama bakal calon Komisioner KPU Bali yang dihasilkan dari proses seleksi berkualitas dan siap bekerja menuntaskan tahapan Pemilu 2024. 

“Sebelum tes wawancara, yang paling dekat adalah tes kesehatan pada Senin (19/6/2023) di RSAD Denpasar. Tes kesehatan dan tes wawancara menyaring peserta seleksi sebanyak dua kali kebutuhan. Karena Komisioner KPU Bali ada lima maka nanti disaring menjadi 10 orang,” imbuh Widhiasthini. 

Dari 20 nama yang muncul pada Berita Acara Tim Seleksi Nomor 54/TIMSELPROV-GEL.5-BA/03/51/2023 tertanggal 15 Juni 2023, nama-nama petahana dan wajah lama dari lembaga pemilu masih tetap bertahan ditemani beberapa nama baru. 

Tiga nama yang tersisih dari 23 peserta seleksi pada tahapan sebelumnya adalah pendatang baru dari kalangan akademisi, praktisi hukum, dan insan pers. 

Widhiasthini menjelaskan, tersisihnya tiga nama itu sudah melalui proses elaborasi yang matang dari hasil tes tertulis dan tes psikologi. Wakil Rektor Undiknas ini berharap tidak ada diskusi tendensius terhadap proses seleksi lantaran semua peserta seleksi baik petahana dan pendatang baru sudah diberikan ruang yang sama. 

“Petahana memiliki tantangan dan tugas yang berat karena tahapan Pemilu 2024 sedang berjalan, dan begitu pula proses seleksi anggota KPU Bali. Sedangkan bagi pendatang baru, apabila ada yang bergabung nanti mereka dituntut belajar dengan cepat untuk bisa (langsung) berlari,” beber Widhiasthini. 

Di tengah kompetisi berproses di tahapan seleksi, para petahana diharapkan tetap solid dalam menjalankan tugas dengan kompak dan mengambil keputusan secara kolektif kolegial. Sementara pendatang baru yang misalnya nanti terpilih, kata Widhiasthini, sudah tidak ada waktu untuk belajar dulu baru melaksanakan. Tetapi, harus siap belajar cepat dan langsung tanggap menjalankan tugas. 7 ol1

Komentar