nusabali

Rai Mantra Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen

Walikota Jaya Negara Sebut Disertasinya Berikan Manfaat bagi Kemajuan LPD

  • www.nusabali.com-rai-mantra-raih-gelar-doktor-ilmu-manajemen

DENPASAR, NusaBali - Walikota Denpasar periode 2008–2021, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra SE, MSi, secara resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Manajemen. 

Gelar tersebut diraih putra mantan Gubernur Bali, Prof Dr Ida Bagus Mantra ini setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘Peranan Modal Budaya Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan LPD di Bali saat Covid-19’, di hadapan Sidang Terbuka Promosi Doktor yang dipimpin Ketua Sidang sekaligus Kaprodi Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Prof Dr Ida Bagus Anom Purbawangsa SE, MM, di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar, Jumat (16/6). 

Tim Promotor terdiri dari Prof Dr I Gusti Bagus Wiksuana SE, MS, Prof Dr I Wayan Ramantha SE, MM Ak, CPA, dan Prof Dr Niluh Putu Wiagustini SE, MSi. Tim Penyanggah terdiri dari Dr Henny Rahyuda SE Ak, MM, Dr I Gde Kajeng Baskara SE Ak, MM, Dr Sayu Ketut Sutrisna Dewi SE, MM Ak, dan Dr Ica Rika Candraningrat SE, MM. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Koordinator Staf Khusus Presiden RI AA Gede Ngurah Ari Dwipayana, Tim Prolegda Provinsi Bali Prof Dr IB Wyasa Putra SH, MHum, Dr Putu Yudi Wijaya SE, MSi, dan Dr Drs Ida Bagus Suatama MSi selaku undangan akademik, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sekda Denpasar IB Alit Wiradana. 

Rai Mantra dinyatakan lulus dengan predikat cum laude atau dengan pujian dan secara resmi menjadi Doktor ke-106 pada Program Studi Doktor Ilmu Manajemen dan menjadi Doktor ke-209 pada lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. 

Rai Mantra usai sidang terbuka mengaku bersyukur atas pelaksanaan sidang promosi doktor telah berjalan lancar. Menurutnya penelitian ini bertujuan untuk menguraikan serta menjelaskan peranan struktur organisasi, modal budaya, risiko kredit dalam meningkatkan kinerja keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali. 

“Lembaga perkreditan desa merupakan organisasi micro finance yang berada di cakupan desa adat Bali. Secara lebih spesifik, LPD beranggotakan masyarakat adat yang sangat kental dengan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, sehingga kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi dapat dicapai melalui kolaborasi modal budaya,” ujar Rai Mantra. 

Dijelaskan, modal budaya telah ada dan berkembang sebagai sebuah identitas masyarakat yang meliputi budaya kolektif dan budaya organisasi. Penelitian ini menjadi menarik karena menempatkan modal budaya sebagai variabel moderasi yang diperdalam melalui penelitian. Karenanya, penelitian ini menggunakan metodologi campuran kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan untuk memperdalam temuan lapangan dalam penelitian ini. 

“Setelah melakukan telaah kuantitatif, peneliti menyeleksi kasus secara spesifik pada struktur peranan modal budaya bagi organisasi. Penelitian ini menelaah secara fenomenologi, karena peneliti melihat bahwa peranan modal budaya sangat krusial dalam fenomena pandemi Covid-19. Pengolahan data kuantitatif menggunakan SEM-PLS dan kualitatif dengan deep interview dengan mengolah melalui Nvivo,” ujarnya. 

Rai Mantra menekankan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal budaya mampu memperkuat struktur organisasi, mengurangi risiko kredit, meningkatkan efisiensi, dan kinerja keuangan LPD. Hal ini dapat diketahui lantaran dalam kondisi pandemi Covid-19, LPD justru melakukan pengeluaran untuk memberikan bantuan secara masif. 

“Novelty yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) modal budaya merupakan bagian dari intellectual capital; (2) LPD mampu menekan konflik keagenan yang di mana menciptakan spirit kolaborasi; (3) LPD merupakan organisasi hybrid, satu sisi bergerak dengan tujuan finansial namun juga pada sisi sosial,” ujarnya.

Walikota Jaya Negara mengucapkan selamat dan mengapresiasi Rai Mantra atas keberhasilannya mempertahankan disertasi dan meraih gelar doktor ilmu manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Tentunya keberhasilan ini menjadi angin segar dalam mendukung sekaligus merancang kebijakan untuk memajukan LPD di Bali, khususnya Kota Denpasar. 

Dijelaskan, LPD di Bali bukan saja sebagai organisasi ekonomi, melainkan juga sebagai organisasi sosial. Sehingga ke depan penguatan LPD merupakan sebuah keharusan. Hal ini sejalan dengan visi LPD sebagai organisasi ekonomi micro finansial. 

“Selain menjadi organisasi micro finansial, LPD juga menjadi organisasi sosial yang mendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat desa adat. Dengan demikian diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi referensi untuk merancang kebijakan dan inovasi yang memajukan LPD itu sendiri,” kata Walikota Jaya Negara. @ mis

Komentar