nusabali

Rangkaian Palebon Raja Denpasar IX Dimulai, Ogoh-ogoh Diarak Sejauh 2,11 Km

  • www.nusabali.com-rangkaian-palebon-raja-denpasar-ix-dimulai-ogoh-ogoh-diarak-sejauh-211-km
  • www.nusabali.com-rangkaian-palebon-raja-denpasar-ix-dimulai-ogoh-ogoh-diarak-sejauh-211-km
  • www.nusabali.com-rangkaian-palebon-raja-denpasar-ix-dimulai-ogoh-ogoh-diarak-sejauh-211-km

DENPASAR, NusaBali - Rangkaian upacara palebon Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan mulai dilaksanakan pada Wraspati Paing Kulantir, Kamis (15/6).

Salah satunya pengarakan ogoh-ogoh mengitari jalanan di sekitar Puri Agung Denpasar. Pengarakan ogoh-ogoh ini bermakna agar rangkaian prosesi hingga hari H Pelebon Raja Denpasar IX di jalur-jalur yang dilewati berjalan dengan lancar.

Ketua Panitia Karya Palebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda menyampaikan pada pagi pukul 08.00 Wita rangkaian upacara dimulai dengan prosesi manah toya ning ke Pura Beji di kawasan Jalan Kartini Denpasar. 

"Tirta ini akan digunakan untuk penyucian pada prosesi Ngajum magenah ring pamerajan oleh Ratu Peranda dan panglingsir-panglingsir puri serta keluarga," jelas Agung Dharmayuda saat ditemui, Kamis (15/6). 

Agung Dharmayuda melanjutkan, upacara Ngajum berlangsung pukul 09.00 Wita di Pamerajan Puri Agung Denpasar. Setelah itu sekitar pukul 11.00 Wita dilanjutkan dengan upacara Mesuci ke Pura Tambang Badung. Usai prosesi Mesuci, dilanjutkan dengan upacara Mentar Rayunan Saji Tarpana dan Ngaturang Pemuspan Ogoh-ogoh sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam prosesi pengarakan Ogoh-ogoh ini, pengiring berjalan melintasi rute sejauh 2,11 kilometer. 

Rute yang ditempuh saat pengarakan dimulai dari Puri Denpasar menuju ke Jalan Patimura-Jalan Belimbing-Jalan Durian-Jalan Kaliasem-Jalan Surapati-Jalan Veteran dan kembali ke Puri Denpasar. Adapun iringan diawali dengan ogoh-ogoh, selanjutnya kober, gayot, disusul dengan puspa, dan diakhiri dengan gamelan. Sementara itu prosesi terakhir merupakan upacara Tarpana Agung Munggah Bea mengambil tempat di dalam area Puri Agung Denpasar. 


Seperti diketahui puncak upacara palebon Raja Denpasar IX akan berlangsung pada Buda Pon Tolu, Rabu (21/6) nanti, bertempat di Setra Badung, Denpasar. Pelaksanaan palebon Raja Denpasar IX ini mengambil tingkatan utama dengan nama upacara Sawa Ngasti Wedana. Menjelang puncak palebon, sejumlah perangkat upacara tersebut kini telah disiapkan. 

Bade setinggi hampir 20 meter dan trajangan (tangga menuju bade) hampir rampung digarap oleh undagi yang menanganinya. Pembuatan dilakukan di perempatan depan Kantor Walikota Kota Denpasar sejak, Jumat (9/6) lalu. Nantinya pada 17 Juni pagi, bade sudah dibawa ke kawasan Catur Muka Kota Denpasar. Selanjutnya pada 19 Juni direncanakan tumpang bade sudah dipasang. 

Bade yang digunakan memiliki tumpang solas (sebelas) dengan tinggi 20 meter. Untuk pembuatan bade, sudah dimulai sejak sebulan lalu dan saat ini sudah mencapai 91 persen. Bade ini akan dilengkapi dengan atribut lengkap, mulai dari bedawang nala sebagai dasar, karang boma, paksi, macan, dan angsa.

Puncak palebon dimulai, Rabu mendatang pada pukul 00.00 Wita sampai selesai, seperti nunas tirta penembak, atetangi, ngardi tirta pengentas, ngutang pering, mebumi sudha, melaspas pamereman dan lembu. Selanjutnya pukul 11.00 Wita mulai tedun layon, memargi ke tunon, tedun layon ring tunon pengiriman, anupit, dan nganyud. Pada puncak palebon, iringan akan berangkat dalam lima kloter yang dimulai dengan pengiring, selanjutnya tambur, atribut keraton, peed, bade, dan diakhiri dengan gong.

Agung Dharmayuda memperkirakan puncak upacara palebon Raja Denpasar IX akan dipadati lebih dari 5.000 warga. Karena itu keponakan Raja Denpasar IX ini berharap dukungan seluruh masyarakat Kota Denpasar agar rangkaian upacara palebon berjalan lancar dan aman. 


"Kami mohon doa dan restu dari seluruh warga Kota Denpasar serta dukungan baik secara moral kepada kami supaya prosesi ini bisa berjalan dengan lancar tidak ada hambatan," ujar Agung Dharmayuda yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar ini. 

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda Kota Denpasar tampak mengikuti prosesi Ngajum serangkaian Pelebon Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan di Puri Agung Denpasar. Juga terlihat hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Klungkung Ida Dalem Semara Putra, Panglingsir Puri Mengwi AA Gede Agung, Kajari Denpasar Rudy Hartono, jajaran Forkopimda Kota Denpasar, serta undangan lainnya. 

Dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan atau Raja Denpasar IX merupakan sosok yang berjasa bagi Kota Denpasar. Dimana, spirit perjuangan leluhur di Puri Agung Denpasar yang dikenal dengan ‘Mati Tan Tumut Pejah’ ini menjadi semangat Kota Denpasar yang diwujudkan dengan Pura Dhipa Bara Bhavana. Sehingga kewajiban pemerintah adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. 

“Kalau dulu beliau berjuang melawan penjajah, kini Pemkot Denpasar terus berjuang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai program pembangunan dan inovasi pelayanan,” ujarnya. Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan IX lebar (wafat) dalam perawatan di RSUP Prof dr I GNG Ngoerah pada 19 Februari 2023 lalu, dalam usia 79 tahun setelah berjuang melawan penyakit hati (sirosis) yang sudah diderita dalam beberapa tahun terakhir. 

Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan lahir di Denpasar pada 15 Juni 1943. Semasih walaka bernama Ida Tjokorda Ngurah Mayun Samirana. Pada masa mudanya pernah menjadi pegawai di Kantor Gubernur Bali di masa kepemimpinan Gubernur Ida Bagus Mantra. Masuk ke dunia politik Ida Tjokorda Ngurah Mayun Samirana sempat menjadi anggota DPRD Bali dua periode dan anggota MPR satu periode. 

Setelah ayahandanya Ida Cokorda Ngurah Agung wafat, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan diangkat sebagai Raja Denpasar IX pada 25 November 2005. Sebagai seorang raja, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan berhasil mengumpulkan raja/sultan se-Nusantara sehingga tergabung dalam sebuah wadah bernama Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) pada tahun 2006 dan didaulat sebagai ketua. Seiring berjalannya waktu, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan mendirikan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) pada bulan Agustus tahun 2019 dan selanjutnya juga didaulat sebagai Ketua Dewan Kerajaan Nusantara. 7 cr78 

Komentar